Tidur sangat penting bagi manusia, lebih-lebih bagi anak-anak batita. Banyak proses tumbuh kembang yang terjadi selama anak tidur, sehingga jam tidur yang cukup dan tidur yang berkualitas sangat penting bagi anak.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Academic Pediatrics meneliti hubungan antara perilaku dan tidur pada anak-anak, dan menemukan bahwa ternyata kuaitas tidur yang buruk pada usia dini seorang anak berkaitan dengan masalah-masalah perilaku anak di kemudian hari.
Studi ini menyimpulkan bahwa kurangnya jam tidur dan kualitas tidur pada masa batita berhubungan dengan lemahnya proses pembentukan perilaku di usia kanak-kanak. Anak-anak yang kualitas tidurnya kurang pada masa batita ternyata mengalami lebih banyak masalah daripada anak-anak yang kualitas tidurnya baik dan cukup.
Baca juga: Ini Lho, Tanda Tumbuh Kembang Anak Yang Sehat
Usia 3 dan 4 tahun merupakan masa-masa krusial, yaitu masa dimana anak sedang belajar berkomunikasi dan belajar lebih mandiri. Studi membagi 3 periode tidur anak, yakni:
1. Usia 6 bulan hingga 2 tahun
Di usia ini, yang merupakan kombinasi masa bayi dan masa kanak-kanak, tidur kurang dari 11-12 jam per hari dianggap sebagai kurang tidur. Di usia ini, bayi dan ana butuh lebih dari 12 jam tidur per hari.
2. Usia 3-4 tahun
Memasuki usia batita dan kanak-kanak, waktu tidur kurang dari 10-11 jam per hari dianggap sebagai kurang tidur atau tidur tidak berkualitas.
3. Usia 5-7 tahun
Di usia ini anak sudah melewati masa batita. Jam tidur kurang dari 9 jam per hari merupakan tidur yang tidak berkualitas dan kurang.
Yang juga penting, orangtua harus konsisten, misalnya dalam hal waktu tidur. Buat jadwal dan patuhi jadwal tersebut. Dan yang perlu diingat, setiap anak adalah pribadi yang unik dan tidak sama, jadi orangtua harus mengenali dan memahami kondisi dan karakter anak