You have a lifetime to work, but children are only young once.
Polish Proverb

Tidur Telanjang Lebih Sehat, Ini Faktanya

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 4 Oktober 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Percaya atau tidak, tidur telanjang ternyata membuat kita lebih percaya diri. Tak hanya itu, tidur telanjang juga memberi kita banyak manfaat lain.

 

1. Meredakan stres

Tidur telanjang sangat baik bagi kesehatan karena tubuh akan melepas hormon oksitoksin yang akan membuat kita nyaman, meredakan stres, depresi, serta menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.

2. Tidur lebih nyenyak

Suhu tubuh yang tepat sangat penting supaya kita bisa tidur nyenyak. Suhu yang terlalu hangat atau panas akan membuat tubuh gerah sehingga mengganggu kualitas tidur. Tidur tanpa busana akan membuat suhu badan turun sehingga membantu kita tidur nyenyak.

Baca juga: Suka Tidur Mendengkur? Lakukan 5 Hal Ini

3. Kulit jadi halus

Saat tidur, tubuh melepas hormon pertumbuhan yang memengaruhi sel-sel tubuh. Hormon ini sangat penting untuk membakar lemak, membangun otot, mempertahankan kepadatan tulang, dan menjaga komposisi tubuh. Yang tak kalah penting, hormon ini juga membuat kulit dan rambut terlihat halus dan sehat. Tidur tanpa baju akan membuat hormon pertumbuhan bekerja memperbaiki kulit, tulang, dan otot dengan lebih baik.

4. Menjaga berat badan

Studi menunjukkan bahwa tidur telanjang membantu mengontrol hormon kortisol yang memicu stres dan menjaga nafsu makan. Di sisi lain, ketika tidur terganggu, kadar hormon kortisol akan naik sehingga meningkatkan rasa lapar yang akan memicu kenaikan berat badan.

Baca juga: 7 Masalah Kecantikan Ini Bersumber dari Kurang Tidur

5. Menyehatkan vagina

Lingkungan vagina yang hangat sangat cocok bagi perkembangan bakteri. Tidur telanjang akan membantu menciptakan suhu yang lebih nyaman di sekitar area intim, sehingga mencegah perkembangan bakteri. Bagi pria, tidur tanpa baju juga membantu menjaga kesuburan karena suhu di area pribadi menjadi lebih nyaman.

6. Meningkatkan gairah seks

Tidur telanjang akan meningkatkan gairah seks karena kontak antar kulit dengan pasangan menjadi lebih intim. Ini akan meningkatkan hormon oksitoksin yang dikenal sebagai hormon cinta, sehingga akan makin mendekatkan pasangan secara fisik dan emosional.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro