Dokter menyebut bayi kembar Irish dan Amar meninggal karena mengalami Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS).
Menurut dokter yang menangani Irish, dr. Gatot Abdurrazak, Sp.OG, plasenta bayi kembar Irish lepas atau disebut solusio plasenta. Karena plasenta punya fungsi penting bagi bayi yaitu menyalurkan oksigen, nutrisi dan darah dari ibu ke janin, maka bayi kembar Irish kemudian meninggal di dalam.
Baca juga: Berkaca Dari Kasus Irish Bella dan Amar Zoni, Ini yang Harus Diperhatikan Ibu Hamil Kembar
Dilansir dari doktersehat, TTTS adalah suatu kondisi kehamilan di mana janin kembar berbagi satu plasenta dan jaringan pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi untuk perkembangan di dalam rahim. Kehamilan ini juga dikenal sebagai monochorionic.
Twin to twin transfusion syndrome membuat jalur pembuluh darah di dalam plasenta tidak terbagi secara merata dan terjadi ketidakseimbangan dalam pertukaran darah antara janin yang satu dengan janin yang lain.
Kondisi ini membuat salah satu janin mengalami kekurangan gizi dan kegagalan organ. Sementara janin yang menerima terlalu banyak darah membuat kerja jantungnya berlebihan dan meningkatkan komplikasi penyakit jantung.
Baca juga: Bumil Makan Nanas Bikin Keguguran? Dengar Dulu Penjelasan Ahlinya!
Perlu diketahui, karena pembuluh darah yang menghubungkan sirkulasi kedua janin melintasi plasenta bersama, jika satu janin meninggal, janin lainnya menghadapi risiko kematian yang signifikan atau kerusakan organ-organ vital.
Jika janin lainnya bertahan, ada risiko hingga 40% dari beberapa bentuk cedera otak. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, twin to twin transfusion syndrome akan menyebabkan janin meninggal.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti faktor yang menyebabkan kondisi TTTS. Namun, kelainan selama pembelahan sel telur ibu setelah dibuahi menyebabkan kelainan plasenta yang akhirnya dapat menyebabkan twin to twin transfusion syndrome.