Meski disibukkan oleh berbagai kesibukan, entah di kantor maupun urusan rumah, salah satu tugas terpenting orangtua adalah memberi anak-anak mereka kasih sayang yang cukup.
Banyak riset yang menekankan hubungan antara kasih sayang yang diperoleh anak dengan kebahagiaan mereka di masa dewasa. Hasil riset Child Trends misalnya, menunjukkan bahwa kehangatan dan kasih sayang yang diberikan orangtua kepada anak memberi dampak positif bagi anak-anak mereka. Sebut saja rasa percaya diri, kemampuan akademis meningkat, komunikasi anak-orangtua lebih baik, dan lebih sedikit mengalami masalah psikis dan perilaku.
Di sisi lain, anak-anak yang tidak mendapat cuckup kasih sayang dan kehangatan dari orangtua cenderung lebih kurang percaya diri, sering merasa terasing, agresif, antisosial, serta gampang bermusuhan dengan orang lain.
Pada tahun 2010, peneliti dari Duke University Medical School juga menemukan fakta bahwa bayi-bayi yang dibesarkan oleh ibu yang sangat perhatian dan penuh kasih sayang akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih bahagia, ulet, dan tak mudah cemas. Studi ini melibatkan sekitar 500 orang yang ‘diteliti’ sejak mereka anak-anak sampai mereka berusia 30 tahun.
Baca juga: Anak Bosan? Ini Lho, Tips Mengatasinya
Kata peneliti, hormon oksitosinlah yang bertanggungjawab terhadap efek positif ini. Oksitosin adalah zat kimia di otak yang dilepaskan saat seseorang jatuh cinta dan menjalin hubungan. Hormon inilah yang membantu orangtua menjain hubungan dengan anak-anak mereka, menciptakan rasa percaya, sehingga membuat emosi anak tumbuh menjadi lebih positif.
Di lain pihak, dampak negatif kekerasan yang dialami anak membuatnya terganggu secara fisik dan mental. Ini yang membuat mereka mengalami masalah kesehatan dan emosional sepanjang hidup mereka.
Interaksi khusus antara ibu dan bayi misalnya, membuat bayi lebih tenang saat berada di dekat ibunya, sehingga lebih jarang memangis dan tidur lebih nyenyak. Ini juga membantu mendorong perkembangan otak anak.