Rasanya seakan dunia hancur berkeping-keping. Buah cinta yang dinanti-nanti tiba-tiba pergi tanpa sempat ditemui.
Tak terbayang betapa dalamnya rasa duka saat ditinggal orang yang kita cintai, apalagi darah daging sendiri yang tengah dinanti-nantikan. Seperti halnya peristiwa yang menimpa pesinetron Irish Bella yang harus kehilangan putri kembarnya pada kehamilan pertama.
Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Jovita Maria Ferliana M.Psi., dalam psikologi masa berduka dilalui dalam lima tahapan.
1.Tahap Tidak Menerima
Ada proses tidak percaya atau tidak menerima atas kehilangan. Setiap orang mengalaminya dalam jangka waktu yang berbeda-beda.
2.Tahap Bargaining
Biasanya saat berduka kita menawar pada Tuhan. Jika Tuhan mengembalikan anak saya, maka saya akan melakukan sesuatu hal.
Baca Juga: Mengenal Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS), Penyebab Bayi Irish Bella dan Amar Zoni Meninggal
3.Tahap Kemarahan
“Sampailah pada tahap tidak bisa lagi bargaining, maka dia akan menyalahkan orang-orang di sekitar dia dan juga diri dia sendiri,” jelas Jovita.
4.Tahap Depresi
Ini adalah titik paling terpuruk seseorang. “Apapun usaha dilakukan tapi tetap saja sang anak sudah tiada. Merasa sakit sekali sampai nangis-nangis, merasa paling menderita di dunia, dan sensitif setiap melihat hal-hal yang berkaitan dengan anak,” sambung Jovita.
Dalam tahap ini orang yang berduka akan membatasi diri dari lingkungan sosial, tidak mau keluar rumah, dan tidak mau melakukan kesenangannya. “Tahap depresi ini paling bahaya. Jika sampai melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya, dia harus ke psikolog atau psikiater untuk mendapat bantuan.”
5.Tahap Penerimaan
Untuk sampai tahap penerimaan, seseorang harus melewati empat tahap sebelumnya. Di tahap ini, dia sudah sadar bahwa harus menghadapi dunia dan sudah menerima semuanya.
Baca juga: Berkaca Dari Kasus Irish Bella dan Amar Zoni, Ini yang Harus Diperhatikan Ibu Hamil Kembar
Berapa lama tahapan rasa duka ini akan dirasakan? Ternyata setiap orang melewatinya dalam jangka waktu yang berbeda-beda.
“Biasanya jika yang meninggal anaknya, seseorang bisa melewati tahap berduka selama 6 bulan – 2 tahun. Setelah itu sedihnya tetap ada dan memorinya nggak hilang, tetapi dia sudah bisa kembali ke dunia nyata. Dia sudah bisa berdamai, kembali beraktivitas lagi,” ungkap Jovita.
Dalam proses mengatasi rasa berduka kehilangan anak, seorang ibu sangat membutuhkan pendampingan atau support dari orang terdekat, utamanya suami untuk membuat kita menerima sekaligus menghibur, membesarkan hati, dan memotivasi.
Baca juga: 8 Tips Membantu Anak Melewati Masa Duka
Jovita pun memberikan beberapa tips mengatasi rasa duka bagi para orang tua yang kehilangan anaknya.
1.Emotion Focus Coping.
Menyelesaikan masalah dengan emosi dalam diri kita. Misalnya, dengan cara membacakan puisi buat anak, menyanyikan lagu untuk anak sebagai bentuk pelepasan, membawakan benda-benda anak ke pemakaman.
“Bisa juga dengan bergabung ke dalam komunitas sesuai background dan kebutuhan kita, yang punya pengalaman sama sehingga bisa sharing dan merasa senasib sepenanggungan. Ini membuat kita tenang,” papar Jovita.
Suami juga bisa mengajak istri jalan-jalan ke tempat yang tenang, seperti pantai atau pegunungan, melakukan relaksasi atau meditasi.
Bisa juga melakukan journaling atau bikin blog untuk mencurahkan perasaan sekaligus bermanfaat bagi orang lain.
2.Religion Focus Coping
Menyelesaikan masalah dengan kepercayaan pada Tuhan YME. “Kita berdoa dan pasrah bahwa ini kehendak Tuhan dan percaya ada hikmah di balik ini. Sehingga akhirnya kita bisa menerima lapang dada,” saran Jovita.