What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Jangan Iming-Imingi Anak Sesuatu Hanya Agar Nurut

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 17 Oktober 2019 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 Pernahkah Bunda bilang, “Kamu boleh main iPad asalkan lebih dulu menghabiskan makan malam kamu..” Negosiasi atau tawar menawar semacam ini sebetulnya tak bagus, lho. Kenapa?

 

Anak usia balita umumnya akan segera menghabiskan makanan di piring ketika mendapat penawaran semacam itu. Padahal, sebetulnya negosiasi seperti ini tak bagus buat si Kecil. Selain soal pemakaian gadget yang sebetulnya belum saatnya, cara ini juga akan membuat orangtua harus siap-siap untuk selalu bernegosiasi dengan anak setiap kali meminta anak melakukan sesuatu. Ingat, anak akan segera belajar bahwa kalau mau sesuatu, cukup dengan bertingkah atau ‘jual mahal.’

Jadi, alih-alih menawarkan anak sesuatu agar mau melakukan tugasnya, lakukan hal-hal berikut:

 

1. Tunjukkan sikap

Dorong anak untuk mengerjakan tugas dengan benar. Jika perlu, tunjukkan bahwa Bunda tak suka atau tak setuju dengan sikapnya. Atau sebaliknya, tunjukkan wajah bangga ketika anak mau melakukan tugasnya dengan baik. Misalnya anak mau menghabiskan makanan tanpa harus diberi iming-iming sesuatu.

2. Beri apresiasi

Beri mereka penghargaan setiap kali melakukan tugasnya dngan baik. Tak harus berbentuk benda, tetapi bisa juga berupa pelukan atau apresiasi verbal. Hindari menjanjikan seseuatu sebelum anak melakukan tugasnya, seperti, “Bunda akan belikan kamu mainan kalau kamu nggak rewel.”

Baca juga: Riset: Kasih Sayang Orangtua Bikin Anak Bahagia

3. Tidak itu artinya ya tidak

Ada saat-saat dimana anak harus tahu bahwa “tidak itu berarti tidak.” Pesan yang disampaikan dengan gestur tubuh, wajah serius, dan suara tegas akan diterima anak sebagai pesan bahwa “Oh Bunda serius, nih” dan tak bisa ditawar-tawar lagi.

4. Langsung beraksi

Ketimbang bernegosiasi atau menjanjikan sesuatu pada anak supaya mau melakukan tugasnya, lebih baik segera beraksi. Misalnya minta anak membereskan mainan tapi tak ada respons. Lebih baik Bunda bersihkan dan simpan mainan itu di tempat yang tak bisa dijangkau anak selama beberapa waktu. Biarkan saja jika anak rewel atau tantrum karena pengin bermain dengan mainannya. Ini akan membuat anak tahu bahwa Bunda serius dan tidak mau tawar menawar soal membereskan mainan.

5. Tak perlu banyak ngomel

Contohnya, ketika Bunda pengin si Kecil tidur tepat waktu. Sebaiknya, ambil buku dongeng dan bacakan pada jam yang sudah disepakati. Ini lebih efektif daripada cerewet memanggil atau menyuruh anak segera naik ke tempat tdur. Ini juga cukup manjur dilakukan pada anak yang tidak suka diomeli terus-menerus.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro