Salah satu tanda proses persalinan sudah dekat adalah timbulnya kontraksi.
Ibu yang sudah siap melahirkan biasanya akan mengalami kontraksi, yaitu peregangan dinding rahim. Biasanya kontraksi akan berlangsung dari intensitas ringan hingga berat.
Saat kontraksi, otot di dinding rahim akan meregang dan mengecil hingga membuat otot serviks terbuka dan bayi bisa keluar dari vagina.
Saat merasakan kontraksi berturut-turut, inilah saatnya kamu ambil stopwatch untuk menghitung intensitasnya. Dengan begitu, kamu bisa tepat memutuskan kapan berangkat ke rumah sakit saat internval dan durasi kontraksi semakin intens.
Baca juga: Bekas Luka Caesar Cenut-Cenut? Ini Cara Meredakannya
Berikut ini cara menghitung kontraksi.
1. Hitung Durasi
Saat perut mulai kencang, nyalakan stopwatch atau perhatikan jam. Lalu ketika kontraksi selesai, tekan stopwatch kembali atau jarum jam.
Dengan mengurangi waktu awal hingga akhir kontraksi, kamu bisa menemukan durasi kontraksi. Cukup mudah kan?
Agar bisa mengetahui intensitas kontraksi semakin meningkat, sebaiknya catat durasi setiap kontraksi.
2. Hitung Frekuensi
Ketika kontraksi berikutnya dimulai, tandai waktu sekali lagi. Untuk menghitung frekuensi, kurangi waktu mulai kontraksi sebelumnya dari waktu mulai kontraksi saat ini. Jadi kamu hitung dari awal kontraksi ke awal kontraksi berikutnya, bukan waktu akhir kontraksi ya?
Baca juga: Mengatasi Rasa Duka Kehilangan Anak Pada Kehamilan Pertama
3. Kenali Kapan Harus Ke RS
Untuk mengetahui kapan harus berangkat ke rumah sakit dan membawa semua koper berisi perlengkapan persalinan, kamu tidak perlu menghitung waktu setiap kontraksi. Cukup catat kapan interval berubah semakin sering.
Sebagian dokter menyarankan aturan 5-1-1, yaitu kamu harus pergi ke rumah sakit ketika kontraksi berjarak sekitar 5 menit dan 1 menit dan terlah berlangsung seperti itu selama sekitar 1 jam.