If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Anak Kram di Malam Hari? Ini Serba Serbi Growing Pain

author
Isna Triyono
Jumat, 1 November 2019 | 14:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Si kecil mengeluh nyeri dan kram di malam hari? Bisa jadi itu gejala growing pain.

Saat malam, si kecil tiba-tiba saja bangun dari tidurnya dan mengeluh sakit pada bagian paha atau betis bagian belakang. Namun saat dicek, tidak ada luka atau tanda memar.

Si kecil pun sulit menunjukkan letak pasti sumber sakitnya. Ia hanya merasa sakit di bagian dalam dan biasanya akan hilang setelah beberapa menit.

Pernah mengalami kejadian di atas? Bisa jadi, si kecil sedang mengalami growing pain.

Apa itu Growing Pain?

Dikutip dari mayoclinic, growing pain adalah rasa nyeri, kram atau seperti berdeyut kencang yang biasanya timbul di bagian tungkai bawah. Meski disebut growing pain, hal ini tdiak berkaitan atau menganggu pertumbuhan anak.

Baca juga: Si Kecil Dipukul Temannya, Ini yang Orangtua Harus Lakukan

Siapa yang biasanya sering mengalami growing pain?

Growing pain banyak ditemukan pada anak usia sekolah (8-12 tahun). Gejala growing pain lebih umum menyerang anak laki-laki dibanding anak perempuan.

Apa penyebabnya?

Penyebab growing pain tidak diketahui secara pasti. Namun diduga growing pain muncul akibat aktivitas anak yang berlebihan di siang hari, misalnya berlari, meloncat, dan melompat.

Apa gejalanya?

Growing pain umumnya muncul di malam hari. rasa sakit, kram dan berdenyut lebih banyak dirasakan pada kedua tungkai bawah, terutama paha bagian depan, betis, dan belakang lutut.

Rasa sakitnya bisa membangunkan anak dari tidurnya namun bisa segera hilang. Gejala ini tidak terjadi setiap hari tapi berlangsung timbul tenggelam dan akan hilang dengan sendirinya.

Pada beberapa kasus, anak juga bisa mengalami nyeri perut atau sakit kepala.
Growing pain tidak terkait dengan pertumbuhan atau penyakit lainnya.

Baca juga: Tes DNA, Ketahui Asal Usul Nenek Moyang

Bagaimana cara mengobatinya?

Tidak ada terapi spesifik untuk meredakan gejala growing pain karena biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 tahun.

Namun saat anak kesakitan, kamu bisa melakukan hal berikut ini:

1. Kompres Air Hangat
Kamu bisa gunakan handuk yang direndam dalam air hangat kemudian ditempelkan [ada bagian yang terasa sakit atau menggunakan kantong kompres. Rasa hangat bisa membuat nyaman dan meredakan nyeri.

2. Relaksasi atau Peregangan
Lakukan peregangan atau relaksasi sebelum tidur. Kamu juga bisa membantu dengan memijat lembut bagian tungkai bawah si kecil dengan minyak.

3. Obat Pereda Sakit
Si kecil juga bisa diberikan obat pereda rasa nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol.

Jika nyeri berlangsung secara terus-menerus, diikuti demam, pincang, ruam merah, dan sampai mengganggu aktivitas anak, sebaiknya segera kunjungi dokter.

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono