Nama Aries Susanti Rahayu kembali menjadi perbincangan hangat warganet dan juga menghiasi berbagai media dalam dan luar negeri.
Atlet panjat tebing asal Indonesia ini baru saja menghebohkan dunia internasional setelah berhasil pecahkan rekor dunia Speed World Record di ajang IFSC World Cup yang digelar di Xiamen, Cina.
Ayu, begitu ia disapa mendapat medali emas sekaligus memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Yi Ling Song dengan torehan waktu 7,101 detik. Ayu sendiri berhasil memecahkan rekor dunia dengan torehan waktu 6,995 detik dan membuatnya menjadi atlet pertama yang mampu menembus angka 7 detik di nomor putri di speed world recor.
Selain prestasi terbarunya tadi, Ayu juga ternyata sudah banyak menoreh prestasi gemilang lainnya, mulai dari tingkat nasional hingga internasional lainnya.
Semua ini bermulai saat ia duduk di bangku SMP. Ayu yang saat di bangku SD ini menekuni olahraga lari, kemudian dikenalkan olehraga panjat tebing oleh gurunya. Sejak saat itu, Ayu semakin mencintai olahraga panjat tebing.
Baca juga: Selamat Jalan Pak Habibie, Selamat Berkumpul Kembali Dengan Pujaan Hati
Bakat memanjat memang sudah diperlihatkan Ayu sejak masih kecil. Di saat teman sebaya asik bermain boneka, Ayu justru lebih suka memanjat pohon kelapa dan alpukat hingga ke puncak. Dan itu kerap membuat kedua orangtuanya was-was.
Atlet Cadangan
Kedua orangtua Ayu adalah petani sederhana. Sang Ibu pernah menjadi TKW di Arab Saudi. Mereka berharap saat besar nanti, Ayu akan menjadi seorang polisi.
Saat pendaftaran polisi, Ayu lebih memilih berlatih dan mengikuti kejuaraan panjat tebing. Namun cita-citanya untuk bisa membahagiakan dan membanggakan kedua orangnya tak pernah pupus.
Prestasi demi prestasi diraih Ayu dan diakui dunia. Media internasional seperti The Guardian, Daily Mail dan GiveMeSport memberi Ayu julukan Spiderwoman asal Indonesia.
Baca juga: Inspirasi Dian Sastro Besarkan Putranya Yang Autisme
Padahal sebelumnya, Ayu bukan atlet inti kontingen Jawa Tengah untu PON. Tapi ia kemudian berhasil mengalahkan catatan waktu dari semua atlet Pelatda dan masuk di tim inti. Ia dan tim pun berhasil mempersembahkan medali emas pada PON 2016, Jawa Barat
Pelatih nasional panjat penting Hendra Basir menawarkan Ayu untuk berlatih di pelatnas dengan syarat membiayai sendiri akomodasi selama latihan. Hasilnya, ia mempersembahkan dua emas untuk Indonesia pada Asian Games 2018.
“Panjat tebing adalah jalan hidup saya, dan cita-cita saya hanya ingin membahagiakan ayah dan ibu.”