Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

6 Tips Tenangkan Diri Saat Kesal Pada Anak

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 15 November 2019 | 10:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 Sebagai orangtua, wajar jika sesekali merasa capek dan kehilangan kontrol. Apalagi dalam hal mengatur anak yang memiliki karakter dan kebiasaan unik masing-masing. Orangtua sebaiknya menyiapkan strategi atau tips untuk menenangkan diri ketika emosi mulai naik setiap kali menghadapi tingkah laku anak. Seperti apa strateginya? Simak tips berikut:

 

1. Sadar bahwa Bunda sedang kesal

Ini dapat membantu Bunda menghindari mengatakan atau mengucapkan kata-kata kasar kepada anak yang justru akan Bunda sesali belakangan. Kenali kapan atau hal apa yang biasanya membuat Bunda kesal terhadap anak, lalu katakan pada si Kecil bahwa Bunda sedang kesal dan butuh istirahat.

2. Buat perjanjian dengan pasangan

Buat perjanjian dengan pasangan agar bisa saling menggantikan peran saat salah satu pihak sedang kesal pada anak. Misalnya, ketika Bunda kesal, katakan pada suami bahwa Bunda kesal dan butuh istirahat, lalu minta suami untuk berbicara pada si Kecil, dan sebaliknya.

Baca juga: Keasyikan Bermain Bikin Anak Sembelit 

3. Ikuti aturan

Anak-anak memerlukan aturan dan konsekuensi yang jelas. Sebaiknya jelaskan secara rinci aturan apa saja yang harus dipatuhi anak, apa konsekuensinya jika anak tak mematuhi aturan, dan sebagainya. Terapkan ini secara konsisten.

4. Luangkan waktu untuk menenangkan diri

Setelah Bunda memberi tahu anak apa yang terjadi, pergilah ke kamar atau berjalan-jalan di sekitar rumah. Jernihkan kepala sehingga Bunda bisa melihat situasi dengan tenang dan lebih objektif.

| SHUTTERSTOCK
 5. Cari polanya

Bisa saja anak selalu berulah ketika lapar atau mengantuk. Kenali pola ini, lalu buat antisipasi. Misalnya mengenali kapan anak biasanya lapar. Nah, sebelum anak lapar dan berulah, Bunda bisa memberinya makan.

6. Beri anak contoh baik

Jika Bunda ingin anak bersikap tenang dan menuruti permintaan Bunda, penting untuk membuat model atau perilaku baik yang bisa ditiru anak. Pertimbangkan juga perasaan dan emosi anak.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro