I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

Stress Eating, Begini Cara Mencegahnya

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 22 November 2019 | 10:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Studi menunjukkan, stres akan meningkatkan nafsu makan. Bagaimana mencegahnya?

 

Tahukah kamu bahwa nafsu makan setelah aktivitas yang bikin stres bisa jadi disebabkan oleh kombinasi faktor psikis dan fisiologis? Studi menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami stres kronis cenderung mengalami emotional eating alias makan karena faktor emosional.

Selain faktor psikis, faktor fisiologis juga ikut berperan. Selama aktivitas yang bikin stres, tubuh akan melepas hormon kortisol yang membantu tubuh melindungi dirinya sendiri. Yang harus diketahui, kadar hormon kortisol yang naik dalam waktu lama justru akan meningkatkan nafsu makan sehingga akan menambah simpanan lemak dan meningkatkan berat badan.

Baca juga: Suka Olahraga, Bagaimana Pola Makannya? 

Tak cuma itu, studi oleh John Hopkins Department of Psychiatry and Behavioral Scences juga menemukan bahwa faktor waktu atau timing berperan penting terhadap respons hormon nafsu makan dan kinerja pencernaan.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa sore atau petang hari merupakan periode yang beresiko meningkatkan nafsu makan, khususnya jika dipasangkan dengan paparan stres yang dialami serta individu yang memang memiliki perilaku makan menyimpang. Wajar jika menjelang malam atau jam sepulang kantor, kita biasanya mencari camilan untuk mengisi perut yang ‘keroncongan.’

Untuk mencegah peningkatan nafsu makan ini, sebaiknya jaga dan perhatikan kebiasaan ngemil setelah jam kantor. Lebih baik siapkan camilan sehat yang porsinya terukur sebagai pengganti camilan tak sehat di sore hari. Selain itu, untuk mengatasi stress eating alias makan karena stres seperti ini, hal-hal berikut bisa dilakukan:

| SHUTTERSTOCK
1. Realistis 

Pahami bahwa nafsu makan yang muncul tidak pada jam makan bisa jadi merupakan akibat dari kondisi atau aktivitas yang membuat stres, lalu tanyakan apakah kita benar-benar merasa lapar? Tunggu sejenak sebelum memutuskan apakah akan tetap ngemil atau tidak.

2. Cari yang lebih sehat

Jika memang nafsu makan atau nafsu ngemil tak bisa ditahan, pilih camilan yang rendah kalori dan lemak, misalnya apel dengan olesan selai kacang yang menawarkan kombinasi karbohidrat, protein, dan lemak sehat.

3. Atur porsi

Jangan kalap menghabiskan sekantong keripik kentang atau sebatang cokelat sendirian. Cicipi sewajarnya saja, jika perlu cek lebih dulu kandungan nutrisi untuk setiap porsi yang kita makan.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro