Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Hebat! Ini 3 Cewek Milenial Staf Khusus Jokowi

author
Isna Triyono
Jumat, 22 November 2019 | 13:00 WIB
|

Kamis (21/11) Presiden RI Joko Widodo mengumumkan 7 staf khusus dari kalangan milenial.

Ketujuh anak muda ini nantinya akan menjaid teman diskusi Jokowi agar kebijakan pemerintah bisa menyerap dan menyentuh kalangan anak muda.

Dari 7 anak muda yang dipilih jadi staf khusus, 3 di antaranya adalah perempuan muda yang punya prestasi luar biasa.

Yuk, kenala sama 3 cewek milenia staf khusus Presiden RI.

Baca juga: Yuk, Kenalan Dengan Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim

1. Putri Indahsari Tanjung

Ia adalah staf khusus presiden termuda. Di usianya yang baru menginjak 22 tahun, Putri dipercaya karena rekam jejak kariernya yang cemerlang.

Ia adalah putri pengusaha sukses Chairul Tanjung. Namun karena selalu dibayang-bayangi nama besar sang ayah, Putri pun seperti membuktikan bahwa dirinya bisa mandiri dan memang punya talenta yang luar biasa.

Sejak usia 15 tahun, ia mendirikan Creative Preneur, event organizer dan agency yang menyebarkan virus entrepreneurship di kalangan anak muda di seluruh Indonesia. Ia tidak meminta modal dari sang ayah, tetapi ia bekerja dari beberapa tempat dan uangnya ia kumpulkan sebagai modal.

Ia juga menjadi Chief Business Officer dari Creative, platform creative yang sudah memiliki 55 ribu creative creator.

Putri baru saja lulus dari pendidikan S1 di Academy of Art San Fransico jurusan Multimedia Communication, Mei 2019 lalu.

Baca juga: 5 Srikandi Jokowi di Kabinet Indonesia Maju

2. Angkie Yudistia

Diangkat sebagai staf khusus sekaligus juru bicara Kepresidenan bidang sosial. Sosok Angkie sangat menarik karena menjadi disabilitas pertama yang diangkat menjadi staf khusus presiden.

Angkie menjadi disabilitas tunarungu sejak berusia 10 tahun. Tak mau menyerah pada keadaan, Angkie besar kemudian mendirikan Thisable Enterprise yang fokus memberdayakan disabilitas Indonesia secara ekonomi.

Angkie juga menghasilkan karya sebuah buku Perempuan Tunarungu, Menembus Batas.

3. Ayu Kartika Dewi

Pendiri SabangMerauke, program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia yang fokus menanamkan nilai-nilai keindonesiaan dan toleransi.

Ayu juga menjabat sebagai direktur pelaksana Indika Foundation, lembaga filantropi di bawah PT Indika Energy Tbk.

Semangat Ayu untuk memperjuangkan semangat toleransi dan keberagaman sudah dimulai sejak aktif di gerakan Indonesia Mengajar.

Ayu mengenyam pendidikan SI di Fakultas Ekonomi Airlangga dan S2 Duke University Fuqua of Business, Amerika dengan beasisa Keller Scholarship dan Fulbright Scholarship.

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono