Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Hamil di Luar Kandungan, Ini yang Perlu Kamu Ketahui

author
Isna Triyono
Senin, 25 November 2019 | 10:39 WIB
|

Idealnya, sel telur yang sudah dibuahi sel sprema berada di dalam rahim untuk kemudian berkembang hingga siap dilahirkan.

Namun pada kasus hamil di luar kandungan atau disebut kehamilan ektopik, sel telur yang sudah dibuahi tidak berpindah ke rahim tetapi malah menempel dan tumbuh di tuba falopi (saluran indung telur), leher rahim, atau di rongga perut.

Kehamilan ektopik ini umum terjadi. Rata-rata dari 100 kehamilan, ada 2 ibu yang mengalami kehamilan ektopik ini.

Penyebab Kehamilan Ektopik

Pada kondisi normal, sel telur yang sudah dibuahi akan terus berpindah ke dalam rahim melalui tuba falopi. Namun jika saluran indung telurnya rusak atau menyempit maka sel telur tadi akan tetap berada di luar rahim dan berkembang di sana.

Jika dibiarkan, kondisi kehamilan ektopik ini sangat membahayakan nyawa sang ibu. Oleh karena itu, biasanya kehamilan ini harus segera dihentikan paksa, baik dengan obat dari dokter atau lewat operasi.

Baca juga: Bumil Minum Air Kelapa Bikin Kulit Bayi Bersih?

Penyebab Kehamilan Ektopik

Dilansir dari American Pregnancy, kehamilan ektopik bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

1. Infeksi atau radang tuba falopi sehingga menyebabkan terjadinya penyumbatan di saluran tersebut.

2. Jaringan parut akibat infeksi sebelumnya atau rosedur bedah pada tuba sehingga menghambat pergerakan telur menuju ke rahim.

3. Saluran tuba yang mengalami perlengketan

4. Pertumbuhan yang tidak normal atau cacat lahir dapat menyebabkan kelainan bentuk saluran tuba falopi.

Lalu siapa saja yang berisiko mengalami kehamilan aktopik?

1. Usia ibu hamil 35-44 tahun

2. Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya

3. Pernah menjalani operasi panggul atau perut

4. Penyakit Inflamasi Pelvis

5. Merokok

6. Endo metriosis

7. Menjalani perawatan kesuburan atau menggunakan obat kesuburan

Baca juga: Perlukah Pakai Korset Setelah Melahirkan?

Apa gejalanya?

Meskipun kehamilan ektopik memiliki gejala yang sama dengan kehamilan pada umumnya, namun gejala berikut ini bisa menjadi tanda agar kamu segera memeriksa lebih lanjut pada dokter.

1. Nyeri tajam atau menusuk yang mungkin datang dan pergi dan dalam intensitas yang bervariasi yang terjadi pada panggul, perut, atau bahkan bahu dan leher karena darah dari kehamulan ektopik yang pecah terkumpul di bawah diafragma.

2. Pendarahan vagina, lebih berat atau lebih ringan dari periode normal

3. Lemah, pusing, atau pingsan.

Jika mengalami keluhan di atas, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono