Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Olahraga Saat Flu, Bolehkah?

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 28 November 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Bagi sebagian orang, tak ada hari tanpa olahraga. Bagaimana jika sedang flu? Bolehkah tetap berolahraga?

 

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan, setiap warga AS dewasa mengalami flu 2-3 kali setiap tahunnya. Sakit flu bagi yang rutin berolahraga tentu tak diharapkan karena aktivitas fisik mau tak mau harus berhenti dulu. Selain aktivitas olahraga jadi terhambat, berhenti berolahraga juga membuat mereka harus mulai lagi dari nol ketika kembali olahraga setelah pulih dari sakit.

Jika toh tetap ingin berolahraga saat flu, tanyakan lebih dulu pada diri, apakah gejala-gejala itu muncul di area di atas leher, atau di bawah leher? Gejala di atas leher misalnya tenggorokan sakit, bersin-bersin, dan hidung tersumbat. Seperti dikutip dari menshealth.com, jika ini yang terjadi, kita masih tetap boleh berolahraga ringan dengan mengurangi intensitasnya. Pilih jenis olahraga yang intensitasnya ringan. 

Baca juga: Suka Olahraga, Bagaimana Pola Makannya?

Selain itu, boleh juga minum obat dekongestan untuk melegakan hidung tersumbat, tetapi pilih yang tidak membuat mengantuk. Tapi, pikirkan juga efek jika tetap mau berolahraga bagi teman-teman atau orang lain yang berolahraga di satu ruangan, misalnya di gym.

Untuk menghindari penyebaran virus, cuci tangan bersih-bersih, bersihkan juga peralatan olahraga setelah selesai dipakai, dan hindari memakai tangan untuk menutup mulut saat batuk. Jika tubuh terasa tak nyaman, segera hentikan latihan untuk mencegah flu makin menjadi. Olahraga ketika tubuh tidak fit 100% bisa menekan sistem kekebalan tubuh sehingga akan memperlambat pemulihan.

Bagaimana jika gejala yang muncul terjadi pada organ tubuh di bawah leher? Misalnya, napas sesak atau napas pendek-pendek, batuk, dada sakit, mual, muntah, diare, atau muncul demam dan nyeri sendi? Segera hentikan latihan karena gejala-gejala ini bisa saja merupakan gejala infeksi yang lebih serius. Memaksakan untuk tetap berolahraga malah bisa memicu masalah pernapasan, dehidrasi, pusing, atau bahkan pingsan

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro