Insomnia, kelelahan, atau bayangan tentang bayi yang akan lahir sering membuat perempuan hamil mengalami mimpi yang berbeda-beda dan lebih intens. Kenapa?
Perubahan mimpi selama kehamilan bisa disebabkan banyak hal, kemungkinan terbesar adalah karena adanya perubahan hormon. Hormon yang berfluktuasi selama kehamilan dapat berdampak luar biasa pada tubuh, salah satunya menyebabkan perubahan suasana hati.
Hormon dapat membuat emosi menjadi lebih kuat dan membuat mimpi jadi lebih intens. Perubahan hormon selama kehamilan juga bisa membuat perempuan jadi lebih cepat lelah sehingga lebih sering tidur, dan karenanya punya lebih banyak mimpi.
Beberapa teori menyatakan bahwa bermimpi adalah cara kita menyimpan kenangan. Bahkan, menurut National Sleep Foundation, dalam banyak hal, mimpi berperan sebagai terapi. Mimpi dapat membantu kita memproses informasi dan lebih memahami emosi sendiri. Tak mengherankan, pengalaman kehamilan yang sangat emosional dapat mengarah pada mimpi yang lebih sering dan berkesan.
Apa beda mimpi selama hamil dan saat tidak hamil? Selama mimpi, kita mungkin melihat gambar dan merasakan emosi, bahkan dapat memicu ide. Beberapa orang mengingat mimpi mereka setelah bangun tidur, sedangkan yang lain tak dapat mengingat satu mimpi pun saat bangun pagi.
Intinya, bermimpi adalah bagian normal dari tidur yang sehat. Tetapi selama kehamilan, terjadi perbedaan dalam frekuensi dan jenis mimpi yang dialami. Berikut perubahan mimpi yang umum dialami selama kehamilan:
Baca juga: 5 Pekerjaan Rumah Tangga yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Mimpi yang lebih jelas
Beberapa orang biasanya mengalami mimpi yang sangat jelas, termasuk mimpi dengan emosi yang kuat dan citra yang jelas. Mimpi seperti ini tampak seperti peristiwa yang sebenarnya terjadi. Kehamilan memicu lebih banyak jenis mimpi ini. Alih-alih gambar kabur yang hampir tidak bisa kita ingat, mimpi selama hamil ini tampak seperti kehidupan nyata. Bahkan, perempuan hamil mungkin terbangun dan butuh waktu untuk membedakan antara mimpi dan kenyataan.
Lebih sering bermimpi
Beberapa perempuan hamil mengaku jadi lebih sering bermimpi selama kehamilan. Bisa jadi memang mereka benar-benar bermimpi lebih banyak dalam siklus tidur 8 jam, tetapi bisa juga mereka bermimpi lebih banyak karena ketika hamil, perempuan memang biasanya lebih banyak tidur. Kehamilan bisa membuat perempuan mudah lelah sehingga butuh lebih banyak istirahat.
Mimpi yang berhubungan dengan parenting
Rasa gembira menyambut bakal hadirnya buah hati bisa memicu impian tentang interaksi dengan si kecil. Menggendong bayi kemungkinan adalah sesuatu yang sering dipikirkan perempuan hamil setiap hari, jadi tidak mengherankan pikiran-pikiran itu terbawa sampai tidur dalam bentuk mimpi. Beberapa perempuan hamil mengaku bermimpi berbicara dengan bayi mereka, bermimpi tentang nama-nama bayi mereka, dan bermimpi tentang jenis kelamin bayi mereka.
Perempuan hamil juga sering bermimpi karena rasa cemas. Wajar jika mereka cemas, pasalnya mempersiapkan kehadiran bayi memang menghabiskan banyak waktu dan energi. Mimpi yang mereka alami pun bisa saja berdasar pada kekhawatiran dan kecemasan mereka menjalani kehamilan. Misalnya cemas soal keuangan, soal parenting, mau tetap bekerja atau berhenti, termasuk cemas menghadapi persalinan. Dengan begitu banyak hal di dalam pikiran, normal jika kemudian itu muncul di dalam mimpi.
Lebih mudah mengingat mimpi
Selama kehamilan, ternyata perempuan jadi lebih mudah mengingat kembali mimpi-mimpi yang mereka alami. Padahal, biasanya sebelum hamil mereka sulit mengingat mimpi.
Mimpi buruk
Selain mimpi yang membahagiakan, perempuan hamil juga bisa jadi lebih sering mengalami mimpi buruk. Mimpi buruk selama kehamilan, seperti dilaporkan dalam sebuah penelitian tahun 2016, biasanya dipicu oleh emosi, bisa berupa ketakutan atau kecemasan tentang persalinan dan kelahiran, atau takut sesuatu terjadi bakal pada bayi mereka. Meski normal, mimpi buruk seperti ini sering membuat sedih dan galau perempuan hamil.