Menjadi orangtua memang tak mudah. Terkadang emosi pun terpicu melihat tingkah laku si kecil, dan ini normal. Yang penting, sebagai orangtua kita harus sadar dan mampu menahan diri. Bagaimana supaya kita tetap bisa ‘tenang’ saat emosi naik?
1. Menahan diri
Ini akan sangat membantu supaya kita tetap bisa menahan diri sekalipun sedang kesal pada anak. Tanpa menyadari emosi kita, maka hal-hal buruk bisa terjadi, mulai dari kata-kata kasar, memarahi anak, bahkan dengan kekerasan, dan sebagainya. Kenali saat-saat emosi kita meningkat, lalu istirahatlah.
2. Berbagi tugas dengan pasangan
Bikinlah kesepakatan dengan pasangan untuk mencegah emosi makin meluap. Misalnya, ketika kita kesal, minta pasangan untuk menggantikan menemani si kecil, dan sebaliknya. Kita bisa menenangkan pikiran sementara pasangan berbicara pada si kecil. Begitu pun ketika pasangan yang kesal.
Baca juga: Anak Makannya Banyak, kok, Tetap Kurus?
3. Ikuti aturan yang sudah kita buat
Anak-anak dengan cara belajar dan berpikir yang berbeda dari orang dewasa memerlukan aturan dan konsekuensi yang jelas. Lebih baik buat aturan yang detail dan spesifik tentang apa kita harapkan dari si kecil, lalu ikuti aturan ini secara konsisten
4. Tenangkan diri
Setelah memberi tahu si kecil apa yang kita rasakan, carilah cara untuk menenangkan diri. Misalnya pergi ke kamar, memejamkan mata sejenak, berjalan-jalan, atau bermeditasi. Jernihkan kepala sehingga kita dapat melihat situasi dengan lebih tenang dan objektif.
Bisa saja anak bertingkah setiap kali ia merasa lapar. Atau ia rewel ketika tidurnya siangnya kurang, dan sebagainya. Mengenali pola kapan anak rewel bisa memudahkan kita membuat antisipasi. Misalnya selalu beri anak makan pada jam yang teratur, konsisten menerapkan jam tidur siang bagi anak, dan sebagainya.
6. Beri contoh
Jika pengin anak menuruti semua keinginan kita, penting untuk membuat model perilaku yang baik supaya bisa menjadi contoh baginya. Misalnya, jika kita ingin anak makan teratur, orangtua juga harus makan secara teratur.