Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

Mengisap Dot Anak Cegah Alergi, Benarkah?

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 27 Desember 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Pernah melihat ibu yang membersihkan dot bayinya dengan cara mengisap atau menjilat dotnya?  Penelitian menemukan bahwa, ternyata, membersihkan dot bayi dengan cara mengisapnya bisa melindungi bayi dari resiko alergi. Benarkah?

 

Sebuah hasil penelitian yang baru-baru ini dipresentasikan pada American Scientific Meeting, American Medical of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI) menunjukkan adanya hubungan antara orangtua yang membersihkan dot bayinya dengan cara mengisap atau menjilatnya dengan respons alergi yang lebih rendah pada si bayi.

Studi itu meneliti 128 ibu baru selama 1,5 tahun setelah melahirkan, memeriksa mereka secara berkala, termasuk bagaimana mereka membersihkan dot bayi mereka. Beberapa bayi dalam penelitian ini sudah memiliki risiko terkena alergi karena riwayat keluarga; sekitar 18 persen ibu menderita asma dan sekitar 8 persen menderita eksim.

Baca juga: 4 Pemicu Alergi Yang Sering Diabaikan

Hasilnya, anak-anak dari ibu yang mengisap dot ternyata memiliki kadar IgE yang lebih rendah. IgE adalah sejenis antibodi yang terkait dengan respons alergi dalam tubuh. Dan meskipun ada beberapa pengecualian, kadar IgE yang lebih tinggi biasanya menunjukkan risiko lebih besar mengalami alergi dan asma.

Dari ibu yang masuk dalam penelitian ini, 74 di antaranya memiliki bayi yang menggunakan dot, dan sebagian besar mencucinya dengan tangan. Sebanyak 41 persen di antaranya kemudian mensterilkan dot, sementara 12 persen yang lain memasukkannya ke mulut mereka untuk dibersihkan.

| SHUTTERSTOCK
Meski hasil penelitian menunjukkan hasil yang mengejutkan, para ahli tetap memperingatkan orangtua untuk berhati-hati. "Ini bukan studi sebab-akibat," kata Eliane Abou-Jaoude, MD, peneliti utama studi tersebut. “Kami tidak bisa bilang bahwa anak-anak ini tidak akan terkena alergi di kemudian hari. Soalnya, kami hanya memiliki level IgE sampai usia 18 bulan.”

Tim peneliti berencana menindaklanjuti dengan meneliti apakah ada anak yang akhirnya didiagnosis mengalami alergi di tahun-tahun mendatang. "Kami juga tidak meminta orangtua untuk membersihkan dot anak mereka dengan mengisapnya," lanjut Abou-Jaoude. Bakteri jahat dapat dipindahkan dari orangtua yang mengisap dot kepada anak-anak mereka yang bisa beresiko terkena infeksi lain.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro