We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Bumil Boleh Minum Paracetamol?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Sabtu, 11 Januari 2020 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Obat demam dan nyeri ini sangat umum dikonsumsi dan dijual bebas. Namun amankah paracetamol diminum oleh ibu hamil?

Saat hamil asupan apapun yang masuk ke dalam tubuh bumil harus diperhatikan, termasuk obat-obatan. Lalu bagaimana jika bumil merasa tidak enak badan, mengalami nyeri sendi, bahkan demam?

Paracetamol (acetaminophen) termasuk obat pereda demam dan nyeri karena sakit kepala, sakit gigi, serta nyeri otot dan sendi yang paling umum dikonsumsi. Namun tidak sedikit orang yang khawatir jika mengonsumsinya saat hamil bisa membahayakan perkembangan janin, misalnya memicu keguguran atau bayi lahir cacat.

Padahal faktanya hingga saat ini belum ada bukti kuat yang menunjukkan paracetamol membahayakan janin, khususnya pada kehamilan trimester dua dan tiga.

Baca juga: Bumil, yuk, Konsumsi 10 Superfood Ini Untuk Kesehatan!

Penelitian terbaru memang menemukan ada hubungan antara konsumsi paracetamol saat hamil dengan peningkatan risiko asma dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak. Tetapi buktinya pun belum kuat dan masih memerlukan penelitian lanjutan.

Sementara pada trimester awal, saat janin masih rentan, sebaiknya bumil tidak mengonsumsi obat-obatan apapun jika tidak diperlukan. Jika terpaksa minum obat, bumil tetap wajib berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Meski dianggap aman minum paracetamol pada trimester dua dan tiga, bukan berarti bumil bisa sembarangan mengonsumsinya.

Nah, bagi bumil yang membutuhkan paracetamol pada trimester dua atau tiga, sebelumnya perhatikanlah beberapa hal berikut ini:

1.Perhatikan Dosis

Bumil sebaiknya mengonsumsi paracetamol dengan dosis rendah dan jangka waktu singkat. Dalam sehari dosis maksimalnya 500 mg. Misalnya satu tablet mengandung paracetamol 250 mg, artinya hanya boleh maksimal 2 tablet per hari.

2.Banyak Air Putih

Untuk meredakan demam, mengatasi dehidrasi, dan membersihkan residu obat pada tubuh, perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari.

Baca juga: 8 Waktu Terbaik Minum Air Putih

3.Cek Kandungan Kafein

Sebelum minum obat, cek kadar kafein pada paracetamol. Hindari kadar kafein yang tinggi karena berisiko pada kesehatan janin, termasuk keguguran, lahir cacat, atau lahir dengan berat badan rendah.

4.Hindari Kombinasi Obat

Jangan sembarang mengombinasikan paracetamol dengan obat lainnya karena efeknya bisa saja kontradiktif.

Yuk, demi kesehatan janin di kandungan jangan segan tanyakan pada dokter kandungan sebelum mengonsumsi obat.

 

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi