Korban virus corona terus berjatuhan. Meski belum masuk ke Indonesia, kita sebaiknya tetap waspada. Gunakan masker secara tepat untuk mencegah penularan virus corona.
Menurut World Health Organization (WHO), virus corona dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui udara atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Misalnya percikan air liur yang mengandung virus saat batuk atau bersin terhirup atau menempel pada kulit.
Oleh karena itu WHO menyarankan penggunaan masker untuk mencegah penularan virus corona. Agar perlindungan optimal, pemilihan jenis masker dan penggunaannya harus tepat.
Wakil Direktur Pusat Kolaborasi WHO, Profesor Seto Wing Hong sempat menjelaskan cara penggunaan masker yang tepat melalui video singkat. Menurutnya ada 3 hal penting yang harus diperhatikan.
1.Bagian mana yang di dalam dan di luar?
Ini biasanya jadi pertanyaan umum saat orang akan memakai masker. Menurut Wing Hong, hal pertama yang wajib diperhatikan adalah jenis dan bagian-bagian masker.
Masker yang berguna untuk mencegah penyakit adalah yang memiliki dua lapisan atau lebih. Biasanya terdiri dari lapisan putih dan lapisan berwarna (biru/hijau).
Lapisan berwarna (biru/hijau) bersifat anti air dan dipakai di bagian luar. Sedangkan lapisan berwarna putih dipakai di bagian dalam dan bersifat menyerap air, misalnya ketika batuk atau bersin.
2.Tekan Bagian Plat Masker
Pada salah satu sisi masker terdapat batang/plat panjang dan tipis yang menempel. Tempatkan bagian tersebut pada batang hidung dan tekan mengikuti bentuk hidung.
Fungsinya agar masker tidak melorot atau jatuh dari hidung. Lalu turunkan bagian bawah masker hingga menutup dagu.
3.Segera Buang
Wing Hong menegaskan, setelah selesai memakai masker kita harus menganggapnya benda kotor. Jadi setelah selesai memakai, jangan turunkan di bawah dagu atau di bawah hidung.
Hindari juga menyimpan, memakai ulang, atau menyentuh bagian dalam masker bekas. Segeralah buang masker dan cuci tangan hingga bersih.
Baca juga: Wabah Pneumonia Wuhan, Seperti Apa Gejala dan Pencegahannya?
Jenis Masker
Ada beberapa jenis masker yang beredar di pasaran. Masing-masing memiliki tingkat filtrasi udara yang berbeda sehingga efektivitasnya dalam mengantisipasi penyebaran virus pun beragam.
1.Masker Bedah
Biasanya yang paling sering dipakai dan mudah ditemukan adalah jenis masker bedah dengan dua tali untuk dikaitkan di bagian telinga. Tingkat filtrasi udara masker ini 30-40 persen.
2.Respirator
Masker ini lebih disarankan untuk antisipasi penularan virus corona karena memiliki tingkat filtrasi udara yang tinggi.
Jenis respirator beragam tergantung efektivitas penyaringan partikel polutan yang bisa dilihat dari kode huruf dan angka yang tercantum, misalnya masker N95, N99, dan N100.
N artinya Not resistant to oil sehingga tidak bisa digunakan pada lingkungan yang mengandung partikel minyak.
R artinya Resistant oil sehingga bisa digunakan pada lingkungan yang mengandung partikel minyak.
P artinya Oil Proof sehingga bisa digunakan pada lingkungan yang mengandung partikel minyak.
95 artinya filtrasi 95 persen polutan diameter paling kecil 0,3 mikrometer.
99 artinya filtrasi 99 persen polutan diameter paling kecil 0,3 mikrometer.
100 artinya filtrasi 99,97 persen polutan diameter paling kecil 0,3 mikrometer.
Semakin tinggi tingkat filtrasi udaranya, harga masker semakin mahal. Untuk antisipasi virus corona, memakai masker N95 sudah cukup memadai. Pastikan tidak ada bagian masker yang longgar saat memakainya.