We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Waspadai Serangan Jantung yang Merenggut Nyawa Ashraf Sinclair

author
Ratih Sukma Pertiwi
Selasa, 18 Februari 2020 | 14:14 WIB
Waspadai gejala serangan jantung, salah satunya rasa nyeri di bagian dada kiri. | SHUTTERSTOCK

Suami aktris dan penyanyi Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair (40) meninggal dunia pagi ini, Selasa (18/2), karena serangan jantung. Yuk, waspadai serangan jantung yang kini banyak diderita usia muda.

Serangan jantung (sindrom koroner akut) terjadi karena arteri yang tersumbat atau menyempit sehingga aliran darah ke otot jantung bisa terganggu bahkan berhenti.

Berdasarkan data Riskesdas Kemenkes 2013, penyakit jantung koroner di Indonesia mencapai 12,1 persen dan semakin banyak diderita kelompok usia muda. Sebanyak 22 persen penderita penyakit jantung berusia 15-35 tahun, dan 39 persennya berusia 35-44 tahun.

Sementara menurut data WHO 2015, 70 persen kematian di dunia disebabkan Penyakit Tidak Menular, yang mana 45 persennya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.

 

Gejala Serangan Jantung

Ada beberapa gejala yang muncul sebelum terjadi serangan jantung yang harus kita waspadai, yaitu:

  • Rasa nyeri seperti ditekan atau diremas pada bagian dada sebelah kiri.
  • Merasakan sakit pada salah satu atau kedua lengan yang menjalar ke punggung, bahu, leher, rahang. Rasa ini bisa hilang kemudian kembali muncul.
  • Detak jantung lebih cepat.
  • Sesak napas dan tubuh terasa lemas.
  • Keluar banyak keringat dan kepala terasa pusing.
  • Pada wanita bisa terjadi mual dan muntah.

 

Baca juga: Beda Gejala GERD, Maag, dan Serangan Jantung

 

Penyebab Serangan Jantung

Selain faktor usia, kondisi kesehatan tertentu (misalnya, penyakit jantung bawaan), dan gaya hidup tidak sehat, beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.

1.Hipertensi

Hipertensi terjadi saat darah memberi tekanan terlalu besar pada sistem kardiovaskular. Otot jantung berisiko rusak sehingga menimbulkan serangan jantung dan komplikasinya.

Hipertensi bisa disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, rokok serta alkohol. Untuk menghindari serangan jantung akibat hipertensi, hindari pemicunya dan rutinlah mengontrol tekanan darah pada pagi dan malam hari sebelum tidur.

 

Baca juga:  7 Kebiasaan Tak Sehat Pemicu Penyakit Jantung

 

2.Diabetes Tipe 2

Ternyata diabetes tipe 2 menjadi faktor risiko terbesar serangan jantung di usia muda. Diabetes tipe 2 terjadi saat sel-sel tubuh tidak mampu menyerap dan menggunakan insulin untuk memproses gula dalam darah.

Diabetes tipe 2 pada usia muda bisa disebabkan oleh makanan tinggi kolesterol, kurang aktivitas fisik, serta alkohol.

Baca juga: Agar Jantung Sehat, Konsumsi 7 Bahan Makanan Ini

3.Obesitas

Kelebihan berat badan bisa menyebabkan kerja jantung semakin berat. Kelebihan lemak akan memicu timbunan plak di sekitar arteri yang menghambat sirkulasi darah sehingga terjadilah serangan jantung.

Baca juga: 8 Fakta Tentang Obesitas

4.Stres

Dalam sebuah penelitian internasional ditemukan tingkat stres paling tinggi berada pada kelompok usia 22-39 tahun. Faktor lingkungan, masalah di rumah serta kantor menjadi pemicu utamanya.

Celakanya, stres bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah dan sumbatan pada pembuluh darah koroner yang bisa berujung pada serangan jantung.

 

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan agar terhindar dari risiko serangan jantung? Tentu saja utamanya dengan menghindari faktor-faktor risikonya tadi.

Olahraga bisa membantu meningkatkan performa seks pria. | SHUTTERSTOCK

Lakukan pola hidup sehat, seperti cukupi kebutuhan aktivitas fisik dengan rutin berolahraga, makan sehat dan seimbang, hindari stres, batasi alkohol, serta hindari rokok.

Selain itu sebaiknya kontrol tekanan darah, gula darah serta kolesterol secara rutin. Lakukanlah medical check up rutin untuk mendapatkan pemeriksaan fisik menyeluruh tersebut.

 

 

 

 


 

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi