When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Kenapa Sering Buang Air Kecil?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Rabu, 19 Februari 2020 | 15:42 WIB
Sering buang air kecil bisa menjadi pertanda gangguan kesehatan. | SHUTTERSTOCK

 

Sebentar-sebentar harus ke toilet karena ingin buang air kecil. Selain bikin tidak nyaman, bisa jadi pertanda kesehatan yang kurang baik, lho.

Gara-gara kebiasaan “beser” alias sering banget buang air kecil, aktivitas kamu bisa terganggu. Misalnya saat meeting, kamu jadi kurang fokus karena harus bolak-balik toilet. Atau saat nonton bioskop, malah bisa mengganggu penonton lain. Yang paling menjengkelkan saat harus bolak-balik bangun malam karena ingin pipis.

Sebetulnya berapa kali normalnya orang dewasa buang air kecil dalam sehari? Ternyata, hanya 4-8 kali atau sebanyak 1 – 1,8 liter. Jika kamu buang air kecil lebih sering dari itu, sebaiknya segera ketahui penyebabnya.

Sering buang air kecil memang bisa juga disebabkan terlalu banyak minum. Atau karena minum obat atau minuman tertentu yang bersifat diuretik. Namun ternyata ada kondisi-kondisi kesehatan lain yang harus diwaspadai terkait kebiasaan “beser” ini.

1.Diabetes

Tubuh membersihkan glukosa yang tidak terpakai melalui urine.

Baca juga: Keluarga Berperan Penting Deteksi, Cegah, dan Tangani Diabetes

 

2.Overactive Bladder

Otot-otot kandung kemih mengalami kontraksi berlebihan sehingga sering merasa ingin buang air kecil. Padahal urine yang terkumpul pada kandung kemih bisa saja belum penuh dan terdorong ke uretra untuk dibuang.

 

3.Kehamilan

Semakin besar usia kehamilan, rahim membesar dan menekan kandung kemih sehingga bumil sering buang air kecil.

Baca juga: 5 Hal yang Dialami Bumil pada Trimester Tiga

 

4.Infeksi Saluran Kemih

Infeksi bakteri pada saluran kemih bagian bawah biasanya disertai rasa nyeri pada vagina, perut bagian bawah hingga pinggang, bahkan bisa mengalami demam.

Baca juga: Ini Bahaya Infeksi Saluran Kencing pada Ibu Hamil dan Tips Mencegahnya

 

5.Masalah Ginjal

Infeksi ginjal dan batu ginjal bisa menimbulkan gejala sering buang air kecil. Selain itu juga gejala nyeri pada perut dan paha, mual, demam, sakit pinggang dan punggung, serta buang air kecil tidak lancar atau sedikit-sedikit, darah atau perubahan warna pada urine.

 

6.Radang Dinding Usus

Peradangan pada dinding usus besar biasanya ditandai dengan rasa nyeri dan sering buang air kecil, perdarahan dari dubur, rasa sakit pada perut bagian kiri bawah.

 

7.Faktor Psikologis

Depresi, emosi tidak stabil, ketakutan tertentu, atau kecemasan berlebihan ternyata berpengaruh pada gangguan sering buang air kecil, sulit fokus, serta kelelahan.

Baca juga: Atasi Gangguan Kecemasan dan Stres, Ikuti 5 Tips Ini

 

8.Masalah Pada Saraf

Ada beberapa kondisi kelainan atau kerusakan saraf yang memicu sering buang air kecil, seperti stroke, multiple sclerosis, parkinson, neuropati diabetik, cacat tabung saraf, infeksi otak, trauma tulang belakang.

 

Bagaimana mengatasi kondisi sering buang air kecil? Biasanya dokter akan meminta kamu untuk melakukan beberapa tes, seperti tes urine dan USG. Jika ditemukan ada infeksi kandung kemih, biasanya dokter akan meresepkan obat antibiotik.

Hindari minuman yang memicu buang air kecil, seperti alkohol, soda, kafein (teh, kopi). Dan untuk memperkuat otot-otot kandung kemih, kamu bisa berlatih senam kegel.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi