Penyakit flu biasa dan virus corona (COVID-19) disebut-sebut punya banyak persamaan. Lalu apa perbedaannya, ya?
Penyebab
Baik flu biasa maupun COVID-19 sama-sama disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan manusia.
Perbedaannya, flu biasa disebabkan oleh rhinovirus yang menyerang saluran pernapasan atas. Sedangkan COVID-19 disebabkan oleh virus golongan coronavirus yang menginfeksi saluran pernapasan bawah.
Baca juga: Wabah Pneumonia Wuhan, Seperti Apa Gejala dan Pencegahannya?
Gejala
Flu biasa umumnya ditandai gejala di saluran pernapasan atas, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat dan berair, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala ringan, demam. Umumnya gejala flu biasa akan muncul setelah 1-3 hari terpapar virus.
Virus corona bisa ditandai dengan gejala-gejala flu biasa, namun gejala utamanya adalah demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Selain itu bisa juga mengalami gejala tidak khas, seperti pilek, mual dan muntah, diare, nyeri otot.
Dan jika infeksi virus corona sudah parah, bisa menyebabkan gangguan pernapasan akut, pneumonia (infeksi paru), edema paru, gagal ginjal, dan sebagainya.
Baca juga: Cara Tepat Pakai Masker Untuk Cegah Virus Corona
Pengobatan
Flu biasa bisa sembuh dengan sendirinya dalam 4-9 hari, tergantung pada daya tahan tubuh orang tersebut.
Selain minum obat seperti paracetamol atau ibuprofen, disarankan untuk banyak istirahat, makan makanan bergizi, serta cukup air putih sekitar 2 liter per hari.
Sedangkan untuk infeksi COVID-19 hingga kini belum ada vaksin atau obat untuk mencegah maupun mengobatinya.
Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko infeksi COVID-19, yaitu rutin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik, menggunakan masker setiap beraktivitas di luar atau tempat umum, istirahat cukup, banyak minum air putih dan makan makanan bergizi.
Baca juga: Cegah Virus Corona, Lebih Baik Cuci Tangan Pakai Sabun atau Hand Sanitizer?
Dan jika mengalami gejala-gejala flu yang tidak membaik setelah lebih dari seminggu, sebaiknya segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, misalnya melakukan cek darah atau cek swab tenggorokan.