For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Tips Aman Makan Durian Saat Hamil dan Menyusui

author
Ratih Sukma Pertiwi
Kamis, 12 Maret 2020 | 12:00 WIB
Bumil makan durian. | SHUTTERSTOCK

 

Boleh nggak, sih, bumil dan busui mengonsumsi buah berbau khas yang dikenal "keras" ini? Banyak pendapat menyebutkan durian berbahaya bagi janin dan ASI.

 

Durian banyak disukai karena rasanya lezat dan daging buahnya legit. Kandungan nutrisi durian antara lain asam folat, vitamin B, vitamin C, kalium, kalsium, zat besi Selain itu durian juga tinggi gula dan karbohidrat. 

Untuk ibu hamil dan ibu menyusui, sebetulnya tidak ada larangan khusus untuk mengonsumsi durian selama tidak berlebihan, misalnya cukup 1-2 potong saja.

Namun, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan:

 

1.Sistem Pencernaan

Serat alami dalam durian bisa bekerja sebagai pencahar yang membantu melenyapkan bahan kimia berbahaya di dalam pencernaan dan juga mengatasi sembelit.

Namun pada orang-orang dengan sistem pencernaan yang sensitif, makan durian berlebihan memicu naiknya asam lambung, banyak gas dalam penernaan, mual, perut terasa kembung, dan diare. 

 

Baca juga: Cuaca Makin Panas? Santap Puding Lumut Durian Segar Ini Aja. Ini Cara Bikinnya!

 

2.Kandungan Gula

Kandungan gula durian sangat tinggi, sehingga bisa meningkatkan berat badan bumil maupun janin dengan cepat. Bayi dengan berat badan terlalu besar bisa menyulitkan proses persalinan normal.

Jadi jika bumil sedang membatasi kenaikan berat badan atau mengidap diabetes gestasional, terutama jika sudah memasuki trimester tiga, maka batasilah konsumsi durian.

 

3.Pengaruhi ASI

Banyak orang berpendapat bahwa makan durian bisa membuat ASI lebih kental karena nutrisinya tinggi, namun faktanya belum ada penelitian mengenai hal ini.

Yang pasti durian memang membuat tubuh ibu cepat berenergi karena mengandung gula sederhana yang mudah dicerna tubuh. 

Dan yang perlu diingat, apapun makanan busui akan berpengaruh pada kandungan ASI-nya. jadi hindari konsumsi durian jika membuat sistem pencernaan bayi terganggu atau muncul ruam-ruam alergi pada kulit bayi.

 

Baca juga: Ini 3 Jenis ASI yang Ibu Produksi Selama Menyusui

 

4.Hipertensi

Hati-hati terlalu banyak mengonsumsi durian bisa menyebabkan hipertensi pada bumil dan busui karena kandungan kolesterol di dalam durian cukup tinggi. Terutama pada ibu hamil yang sudah memiliki riwayat hipertensi sebelum kehamilan atau pada kehamilan sebelumnya.

Hipertensi pada kehamilan sangat berbahaya karena bisa memicu kontraksi dini, pre eklampsia, aliran darah ke plasenta terganggu, plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum proses persalinan (abrupsio plasenta), kerusakan organ vital, keguguran.

Jaga tekanan darah bumil normal di antara 90/60 mmHg -  120/80 mmHg. Jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg sudah termasuk hipertensi dan harus segera periksakan diri ke dokter.

 

Baca juga: 6 Cara Alami Turunkan Tekanan Darah

 

Lalu bagaimana tips aman mengonsumsi durian saat hamil dan menyusui?

  • Berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kesehatan bumil dan busui.
  • Makan dalam porsi tidak berlebihan, yaitu cukup 1-2 potong buah durian, dan hentikan jika menimbulkan keluhan, seperti ruam kulit, sakit perut, pusing, mual, dan sebagainya.
  • Jangan mengonsumsi buah durian terlalu sering, misalnya cukup sebulan sekali. 
  • Jika benar-benar ngidam durian, bumil dan busui bisa menyiasatinya dengan mengonsumsi olahan durian yang porsi daging duriannya tidak terlalu banyak, misalnya es krim, cake, pancake, roti, dan sebagainya.
  • Perbanyak minum air putih setelah mengonsumsi durian untuk menetralisir kandungan durian. 

 

 Jadi nggak takut lagi ngidam durian, kan, Bunda?

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi