For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Catat, Jadwal dan Manfaat Imunisasi Lengkap Bayi 0 - 12 Bulan

author
Ratih Sukma Pertiwi
Sabtu, 14 Maret 2020 | 12:00 WIB
Berikan imunisasi tepat waktu dan sesuai usia bayi. | SHUTTERSTOCK

Yuk, penuhi pemberian imunisasi bayi usia 0 - 12 bulan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.

Selain asupan bergizi, perlindungan daya tahan tubuh bayi dari beragam penyakit bisa didapatkan lewat imunisasi. Sehingga memberikan vaksin tepat waktu dan sesuai usianya sangat penting dilakukan.

Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berikut ini adalah jadwal imunisasi bayi usia 0 -12 bulan. 

 

Usia 0 Bulan

BCG, Hepatitis B - 0, Polio - 0

Vaksin BCG diperlukan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). Bayi baru lahir hingga usia 2 bulan adalah kelompok usia paling efektif menerima vaksin ini.

Vaksin Hepatitis B berfungsi mencegah penularan penyakit hepatitis B dari ibu ke anak saat proses kelahiran. Vaksin ini paling baik diberikan sebelum 12 jam setelah lahir.

Vaksin Polio mencegah penyakit lumpuh layu dan juga diberikan saat bayi lahir. Selama rentang usia bayi 0 - 6 bulan vaksin polio diberikan sebanyak 4 kali. 

 

 

Usia 2 Bulan

DPT / Hepatitis B / Hib - 1, Polio - 1

Vaksin DPT dberikan paling cepat saat bayi berusia 6 minggu untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. 

Vaksin Hib berfungsi mencegah bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib) yang bisa menyebabkan beberapa penyakit, seperti:

  • Meningitis, infeksi pada selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang.
  • Septikemia, infeksi berat saat kuman masuk ke peredaran darah.
  • Epiglotitis, iinfeksi pada katup yang menutupi pintu masuk ke tenggorokan sehingga bayi kesulitan menyelan, sakit tenggorokan, bunyi napas abnormal.
  • Osteomielitis, infeksi pada tulang. 
  • Perikarditis, infeksi pada lapisan yang mengelilingi jantung. 
  • Pneumonia, infeksi pada paru-paru.
  • Septic arthritis, infeksi sendi.

 

Baca juga: 6 Tips Sederhana Untuk Meredakan Nyeri Bayi Setelah Divaksin

 

Usia 3 Bulan

DPT / Hepatitis B / Hib - 2, Polio - 2

 

Usia 4 Bulan

DPT / Hepatitis B / Hib - 3, Polio - 3, Rotavirus

Pada bayi berusia di bawah 6 bulan juga disarankan mendapat vaksin rotavirus untuk melindungi dari diare serta gastroenteritis (radang lambung dan usus) akibat infeksi rotavirus. 

 

Vaksin rotavirus terdiri dari dua jenis. Pertama, vaksin rotavirus monovalen yang diberikan sebanyak dua kali. Dosis pertama saat usia 6 - 14 minggu dan dosis kedua 4 minggu setelahnya atau paling lambat ketika usianya 24 minggu.

Kedua, vaksin rotavirus pentavalen yang diberikan sebayak tiga kali, yaitu saat usia 6 -10 minggu, lalu dosis kedua dan ketiganya diberikan dengan jarak 4 - 10 minggu setelah vaksin sebelumnya. Batas akhir pemberian dosis ketiga untuk vaksin pentavalen adalah usia 32 minggu. 

 

Usia 6 Bulan

PCV

Bermanfaat melindungi tubuh bayi dari 13 jenis bakteri streptococcus pneumoniae yang menyebabkan infeksi pneumokokus seperti pneumonia. Biasanya vaksin PCV berikan pada usia 6 - 12 bulan, sebanyak dua kali dengan interval dua bulan. 

Influenza

Vaksin flu bisa diberikan setiap tahun mulai anak berusia 6 bulan. Agar pembreian vaksin efektif dan aman, berkonsultasilah terlebih dahulu ke dokter anak.

 

Tonton videonya: Kata Dokter: Agar Anak Tidak Mudah Tertular Flu di Musim Hujan

 

Usia 9 Bulan

Campak/MR/MMR

Campak termasuk penyakit yang sering menyerang anak. Berikan vaksin campak pada bayi usia 9 bulan. Setelah itu dilakukan dua dosis booster lagi pada usia 18 bulan dan usia 5 - 7 tahun.

Sebetulnya ada 3 jenis vaksin campak, yaitu vaksin campak (hanya mencegah campak), vaksin MR (mencegah campak dan rubella), dan vaksin MMR (mencegah campak, rubella, gondongan).

Apabila sudah mendapatkan vaksin campak di usia 9 bulan, maka vaksin MR/MMR bisa diberikan pada usia 15 bulan (minimal interval 6 bulan). Vaksin campak kedua (pada usia 18 bulan) tidak perlu diberikan apabila sudah mendapatkan vaksin MMR. Dan apabila pada usia 12 bulan belum divaksin campak, maka dapat langsung diberikan vaksin MR/MMR.

Meski anak sudah diimunisasi campak, bukan berarti sepenuhnya terhindar dari campak, namun potensinya berkurang dan gejalanya jika terkena akan lebih ringan. 

 

Baca juga: Vaksin Sebabkan Autisme? Ini 6 Mitos Keliru Tentang Imunisasi

 

Cacar air | SHUTTERSTOCK

 

Usia 12 Bulan

Japanese Encephalitis (JE)

JE adalah penyakit yang disebabkan nyamuk Culex tritaeniorhynchus yang terinfeksi virus. Disarankan bagi bayi yang tinggal di negara Asia yang menjadi daerah endemik infeksi penyakit tersebut atau jika akan bepergian ke daerah endemis.

Diberikan mulai usia 12 bulan, sebanyak dua kali dengan jarak 28 hari dari imunisasi pertama. Risiko terpapar penyakit ini adalah kelumpuhan hingga kematian. 

 

 

Varicella atau Cacar Air

Rekomendasi IDAI, vaksin varicella diberikan pada anak sebelum menderita cacar air, sekitar usia 12 ke atas sebanyak 1 kali. Bila diberikan pada anak berusia di atas 13 tahun atau dewasa, vaksin dilakukan 2 kali dengan jarak 4 - 8 minggu. 

Pemberian vaksin ini mencegah penyakit cacar air hingga 85% dan bisa setelah divaksinasi tetap terserang cacar air maka gejalanya tidak terlalu parah. 

 

 

 

 

Yuk, Bunda, berikan imunisasi tepat waktu dan sesuai usia bayi agar lebih efektif untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.

 

 

 

 

 

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi