When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Usia Berapa Bayi Boleh Tidur Tengkurap?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Sabtu, 21 Maret 2020 | 12:00 WIB
Bayi tidur tengkurap | SHUTTERSTOCK

 

 

Meski terlihat nyaman bagi bayi, tidur tengkurap pada bayi sebelum waktunya bisa meningkatkan risiko sindrom bayi meninggal mendadak.

“Kalau si dedek tidurnya tengkurap, lebih nyenyak dan nggak gampang kaget mendengar suara macam-macam.”

Mungkin Bunda pernah mendengar obrolan seperti itu, ya. Bagi sebagian orang tua, menidurkan bayi dengan posisi tengkurap memang lebih nyaman dan menenangkan bagi bayi.

Namun faktanya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menidurkan bayi dalam posisi tengkurap.  

 

Usia Rawan

Saat bayi masih berusia 0-4 bulan, hindari menidurkannya dalam posisi tengkurap karena bisa berisiko terjadi gangguan kesehatan, seperti sindrom bayi meninggal mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Saat bayi tidur tengkurap, akan terjadi tekanan pada rahang yang menghambat saluran napas dan kadar oksigen pada tubuh bayi menurun. Hal inilah yang memicu terjadinya kematian mendadak.

 

Baca juga: Cara Melatih Bayi Tengkurap dan 5 Manfaatnya

 

Posisi Aman

Risiko SIDS ini sebetulnya masih tinggi hingga usia bayi 12 bulan, sehingga sebaiknya upayakan menidurkan bayi dalam posisi terlentang.

Namun setelah sekitar usia 5 bulan, bayi akan belajar sendiri untuk menggulingkan tubuhnya ke samping kanan atau kiri, sehingga bisa saja bayi tengkurap dengan sendirinya. Lantas apa yang harus dilakukan orang tua?

| SHUTTERSTOCK

 

Baca juga: Napas Bayi Bunyi Grok-Grok? Ini Cara Mengatasinya

 

  • Sebetulnya seiring bertambahnya usia, kemampuan bayi untuk bernapas juga akan membaik. Namun tidak ada salahnya untuk memastikan agar mulut dan hidung bayi tidak terhalang benda saat ia tidur.
  • Tetap awasi saat bayi tidur dan jika bayi tidur tengkurap sesekali ganti posisi bayi.
  • Hindari benda-benda, seperti boneka, sprei, bantal, bumper, atau selimut yang bisa menutupi wajah bayi.
  • Gunakan kasur dan bantal yang tidak terlalu empuk sehingga saat bayi tidur tengkurap tidak akan menutupi jalan napas bayi.
  • Berikan ASI pada bayi karena pada sebuah penelitian terbukti ASI bisa menekan risiko infeksi pernapasan yang memperbesar risiko SIDS.
  • Pakaikan bayi baju yang berbahan nyaman dan longgar agar tidak mengganggu jalan pernapasannya.

 

Yuk, awasi selalu bayi Bunda dan pastikan kondisinya aman meski sedang tidur agar terhindar dari risiko SIDS.

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi