We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Kapan Gumoh Pada Bayi Perlu Diwaspadai?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Kamis, 26 Maret 2020 | 19:00 WIB
Gumoh pada bayi disebabkan otot pada katup tenggorokan yang belum berfungsi sempurna. | SHUTTERSTOCK

 

Meski tidak berbahaya, kondisi bayi yang sering gumoh tetap harus diperhatikan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan Bunda untuk mengatasi bayi sering gumoh.

Setelah diberi susu atau makanan lainnya bayi terkadang mengeluarkan gumoh. Bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan memang sering mengeluarkan sedikit susu atau cairan yang baru ditelannya, atau biasa disebut gumoh.

Penyebabnya adalah pada usia tersebut otot pada katup dasar kerongkongan belum berfungsi secara sempurna sehingga cairan atau makanan yang sudah masuk ke dalam lambung bayi mudah keluar lagi. Ditambah lagi, ukuran lambung bayi masih sangat kecil sehingga tidak bisa menampung banyak cairan atau makanan.

Jadi Bunda tidak perlu khawatir, gumoh pada bayi tergolong kondisi yang normal. Seiring bertambahnya usia, otot pada katup dasar kerongkongan akan berfungsi sempurna dan makanan tidak mudah keluar.

 

Baca juga: Tanda-tanda Bayi Alergi Susu Sapi

 

Perlu Waspada Jika…

Meski gumoh tergolong kondisi normal, bukan berarti Bunda tidak waspada. Jika setiap diberi makanan atau minuman bayi gumoh dalam jumlah banyak bahkan muntah, tentu Bunda harus mewaspadai gejala ini dan berkonsultasi ke dokter anak.

Beberapa gejala yang menandai bahwa gumoh sudah tidak normal adalah:

  • Berat badan bayi tidak bertambah bahkan berkurang.
  • Bayi sering rewel dan lemas, bahkan demam.
  • Bayi kehilangan nafsu makan/menyusu.
  • Gumoh dalam jumlah banyak hingga berusia lebih dari 6 bahkan 1 tahun.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya masalah pencernaan, alergi susu sapi, atau penyakit refluks asam lambung.

 

Baca juga:3 Cara Membuat Bayi Sendawa Usai Menyusui

 

Tips Agar Bayi Tidak Sering Gumoh

1.Sendawakan bayi setelah selesai menyusu dengan cara memposisikan kepala bayi lebih tegak dan tepuk-tepuk pelan punggungnya.

2.Saat memberi makan padat posisikan kepala bayi tegak hingga sekitar 20 menit agar makanan yang sudah masuk ke lambung tidak balik lagi ke kerongkongan.

3.Jangan langsung menidurkan anak selesai makan atau menyusu. Dan saat tidur posisikan kepalanya sedikit lebih tinggi dari badan dan kaki.

4.Berikan makanan atau ASI secukupnya agar lambung anak tidak terlalu penuh dan memicu gumoh bahkan muntah.

5.Jika bayi menyusu dengan botol, pastikan lubang dot tidak terlalu besar sehingga susu keluar terlalu banyak.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi