When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Pipi Bayi Merah Karena Ruam Air Liur, Begini Mengatasinya

author
Ratih Sukma Pertiwi
Senin, 13 April 2020 | 16:13 WIB
Air liur bisa menyebabkan ruam pada pipi, dagu, hingga leher bayi. | SHUTTERSTOCK

 

Pipi, dagu, dan leher bayi kemerahan karena terkena ruam air liur. Kasihan, rasanya pasti tak nyaman. Bunda, coba, yuk, atasi dengan beberapa langkah ini.

Bayi sering mengeluarkan atau memainkan air liur hingga bagian pinggir mulut dan pipinya kemerahan karena ruam. Air liur terkadang sampai menetes ke bagian dagu dan leher bayi sehingga ruam pun dengan mudah menyebar.

Selain kulit kemerahan, ruam membuat kulit bayi kering dan terasa gatal sehingga ia sering kali mengosok-gosok bahkan menggaruknya.

Biasanya ruam air liur timbul saat bayi baru lahir karena saat itu kulitnya masih sangat sensitif terhadap banyak hal.

Selain itu ruam air liur juga sering muncul menjelang bayi tumbuh gigi, sekitar usia 3-6 bulan, karena pada saat itu volume air liur bayi menjadi lebih banyak. Namun tidak perlu khawatir Bunda, menurut American Academy of Pediatrics hal ini wajar dialami bayi.

 

1.Segera Bersihkan

Saat bayi mengeluarkan air liur segeralah bersihkan dengan lap lembut. Jangan tunggu hingga liur menetes lalu mengering.

Bersihkan juga bagian ruam perlahan-lahan dua kali sehari menggunakan lap lembut dan air hangat. Cukup bersihkan dengan ditepuk-tepuk perlahan lalu keringkan. Hindari menggosok kulit bayi karena justru menimbulkan iritasi.

 

2.Rutin Bersihkan Dot

Kotoran dan kuman yang bercampur air liur bisa memperparah ruam. Pastikan dot, empeng, teether bayi rutin dibersihkan dan disterilkan.

| SHUTTERSTOCK

 

3.Losion Ruam

Oles losion untuk ruam khusus bayi yang lembut dan nonparfumed. Namun pastikan losion tidak tertelan oleh bayi. Bunda bisa memakaikan losion saat bayi tidur.

 

Baca juga: Ruam Pada Leher Bayi, Ini Tips Untuk Meringankan Gejalanya

 

4.Hindari Detergen

Ruam air liur bisa bertambah parah karena benda-benda di sekeliling bayi, seperti baju, sprei, handuk, selimut, bahkan sampo dan sabun mandi.

Hindari penggunaan detergen atau pewangi pakaian saat mencuci perlengkapan bayi. Pilih sampo dan sabun mandi khusus bayi yang aman untuk kulitnya.

 

5.Teether Dingin

Jika ruam air liur terjadi di sekitar mulut karena bayi mau tumbuh gigi, Bunda bisa menyiasati dengan memberinya teether untuk digigit-gigit. Dinginkan terlebih dahulu di dalam lemari es. Jangan lupa bersihkan mulut bayi dan teether setelahnya.

| SHUTTERSTOCK

 

6.Gunakan Bib

Menggunakan bib atau alas makan bayi untuk menampung air liur yang menetes bisa dicoba. Segera ganti saat bib sudah lembap.

 

Baca juga: 10 Cara Terbaik Mencegah Ruam Popok

 

7.Ganti Baju

Segera ganti baju bayi yang sudah basah terkena tetesan air liur.

 

8.Setelah Menyusu

Sisa air susu yang bercampur kotoran dan air liur bisa menambah parah ruam. Jadi setiap selesai menyusu membersihkanlah wajah bayi, terutama bagian pipi dan dagu, dengan lap lembut dan air hangat.

 

Dengan mencoba beberapa tips tadi semoga ruam air liur pada bayi bisa segera teratasi.

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi