Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

Kepala Bayi Terbentur, Kapan Harus Dibawa ke Dokter atau Cukup Diobati di Rumah?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Rabu, 15 April 2020 | 16:56 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Saat kepala bayi terbentur karena menabrak sesuatu atau terjatuh tentu bikin Bunda khawatir. Apalagi jika tangis si kecil langsung meledak atau bahkan mengalami luka. Namun daripada panik, Bunda bisa melakukan pertolongan pertama berikut ini.

Semakin bertambah usia bayi, ia akan senang mengeksplorasi lingkungannya. Apalagi saat bayi mulai belajar berguling, merangkak atau berjalan ia tidak akan bisa diam.

Sayangnya koordinasi gerak tubuh bayi belum sempurna, sehingga terkadang ia hilang keseimbangan lalu terjatuh atau menabrak sesuatu.

 

Perhatikan gejala yang muncul setelah kepala bayi terbentur. | SHUTTERSTOCK

 

Bagian kepala adalah yang kerap terbentur ketika bayi terjatuh atau menabrak sesuatu. Hal ini tentu membuat Bunda cemas, apalagi bagian kepala bayi masih lunak. Alhasil, kepala bisa mengalami luka, benjol, bahkan cedera yang lebih serius seperti retak, patah atau kerusakan pada bagian otak.

 

Apa yang harus dilakukan Bunda saat kepala bayi terbentur?

  1. Gejala Normal, Bisa Diobati di Rumah

Bayi belum bisa ditanya atau mengatakan apa yang mereka rasakan sehingga Bunda harus memperhatikan tanda-tanda dan mempergunakan insting untuk mengetahui kondisinya.

Biasanya setelah terbentur bayi akan menangis karena kesakitan, muncul benjol, memar atau luka. Namun jika bayi tetap aktif, lama-kelamaan tangisnya mereda, mau disusui, dan tidak ada demam artinya tidak ada keluhan kesehatan yang serius.

 

Baca juga: Si Kecil Memar, Bagaimana Mengobatinya di Rumah?

 

Memar karena terbentur normalnya bisa hilang dalam 1-2 minggu. | SHUTTERSTOCK

 

Yang Bunda bisa lakukan untuk menenangkan bayi adalah:

  • Kompres bagian terbentur dengan air dingin atau es batu yang dibungkus kain lembut. Kompres selama 20 menit per 3 jam.
  • Jika ada luka terbuka, bersihkan dengan air hangat dan antiseptik untuk mencegah infeksi.
  • Susui bayi lalu biarkan ia beristirahat. Cek saat bayi tidur apakah ia mengalami gangguan pernapasan atau demam, jika ia segera bawa ke dokter.
  • Penggunaan obat pereda nyeri yang aman untuk bayi, misalnya paracetamol, sesuai dosis yang dianjurkan.
  • Oleskan minyak hangat untuk bayi, misalnya minyak telon, pada bagian terbentur yang tidak memiliki luka terbuka.

 

Baca juga: Bayi Jatuh Dari Tempat Tidur? Ini Pertolongan Pertama yang Harus Kamu Lakukan

 

2.Gejala Serius, Segera Bawa ke Dokter

Jika setelah terbentur bayi terlihat sangat kesakitan dan tangisnya justru meningkat, serta memperlihatkan tanda-tanda berikut ini segeralah periksakan ke dokter.

  • Hilang kesadaran.
  • Demam.
  • Kejang.
  • Sulit dibangunkan dari tidur.
  • Luka terbuka yang memerlukan jahitan.
  • Ada anggota tubuhnya yang tidak bisa digerakkan atau justru terlalu lemas.
  • Muntah-muntah.
  • Perdarahan dari hidung, telinga, atau mulut.
  • Sesak napas.
  • Terlihat terus memegangi bagian telinga atau leher.
  • Mengalami gangguan bicara.
  • Pupil membesar atau mengalami gangguan penglihatan.

 

Jadi daripada Bunda panik saat kepala bayi terbentur, cobalah perhatikan gejala-gejala tersebut untuk memastikan apakah cukup ditangani di rumah atau segera dibawa ke doketr.

Dan, untuk menghindari benturan pada kepala bayi, awasi saat ia beraktivitas dan pastikan lingkungan termpat ia tidur dan beraktivitas aman. 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi