Bunda pasti memperhatikan, bayi sering memainkan air liur hingga muncul gelembung-gelembung pada bibirnya. Kenapa, ya?
Biasanya bayi baru lahir hingga 3 bulan memang sering terlihat seperti memainkan air liur. Bunda tak perlu khawatir, kondisi ini normal terjadi karena pada usia tersebut produksi air liur bayi memang banyak. Bahkan sebetulnya kelenjar air liur sudah mulai bekerja sejak bayi di dalam kandungan, lho.
Air liur bayi yang berlebih bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu:
1.Refluks Asam
otot kerongkongan bagian bawah yang belum berkembang sempurna. Ini memicu terjadinya refluks asam, yaitu cairan asam lambung di dalam pencernaan kembali ke kerongkongan (gastroesophageal reflux) dan produksi air liur meningkat.
2.Refleks Menghisap
Selain itu, bayi baru lahir juga memiliki refleks menghisap yang masih kuat sehingga seakan-akan senang memainkan air liur di bibirnya. Namun kondisi akan berhenti dengan sendirinya.
Untuk mengurangi air liur berlebihan, Bunda sebaiknya tidak menyusui atau memberi makan bayi berlebihan untuk membatasi kontraksi otot kerongkongan.
Selain itu, tegakkan tubuh bayi atau sendawakan sekitar 20 menit setelah diberi makan. Hindari juga menidurkan anak setelah makan.
Produksi air liur akan kembali meningkat saat si kecil mulai tumbuh gigi, sekitar usia 6-12 bulan. Si kecil bakal sering ngiler hingga membasahi kerah bajunya.
Baca juga: Bukan Cuma Ngeces, Ini 9 Tanda Bayi Mau Tumbuh Gigi
Yang perlu dikhawatirkan adalah ketika air liur yang menetes menimbulkan iritasi atau ruam di bagian pipi, dagu, lipatan leher, atau dada bayi. Segera cegah ruam air liur pada bayi dengan tips Pipi Bayi Merah Karena Ruam Air Liur, Begini Mengatasinya.
Meski sering memainkan air liur adalah hal yang wajar, Bunda harus mewaspadai jika terjadi hal-hal berikut ini:
- Bayi sering rewel, sering menangis, dan lesu.
- Berat badan bayi tidak bertambah.
- Keluar air liur disertai muntah yang sering.
- Cairan air liur berwarna kuning, kehijauan, atau bercampur darah.
- Mengalami sesak napas.