When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Ketahui Jarak Kehamilan Ideal dan Risiko “Kesundulan”

author
Ratih Sukma Pertiwi
Rabu, 29 April 2020 | 18:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Berapa tahun jarak kehamilan yang ideal? Apa saja risiko yang bisa terjadi pada bumil dan bayi jika terjadi “kesundulan”?

Jarak kehamilan adalah rentang waktu dari satu persalinan ke kehamilan berikutnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan jarak kehamilan yang ideal adalah berkisar antara 18-24 bulan. Setelah 24 bulan, masa menyusui selesai dan anak sudah cukup umur untuk memiliki adik.

Sementara menurut sejumlah ilmuwan, jarak kehamilan minimal 12 bulan masih tergolong aman. Dengan catatan, jika pada kehamilan sebelumnya terjadi gangguan kesehatan bumil dan janin, serta riwayat operasi caesar lebih dari sekali, maka jarak kehamilan sebaiknya diperpanjang.

 

Baca juga: Perut Kencang Saat Hamil? Ubah Posisi Tubuh Atau Lakukan Cara Ini

 

Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat

Jarak kehamilan utamanya dibutuhkan untuk pemulihan tubuh Bunda setelah proses kehamilan hingga persalinan. Kondisi rahim dan kadar hormon dalam tubuh bunda pun sudah kembali normal.

Secara psikologis, Bunda juga punya cukup waktu dan perhatian untuk mengurus bayi dengan baik tanpa mengabaikan anak yang lain. Itu sebabnya merencanakan jarak kehamilan sangat penting dilakukan oleh pasangan suami istri.

 

Baca juga: 7 Tips Atasi Sibling Fight

 

Apa saja risiko jarak kehamilan yang terlalu dekat atau “kesundulan” bagi kesehatan bumil dan janin?

1.Perdarahan hebat saat kehamilan dan persalinan.

2.Risiko keguguran.

3.Kematian ibu dan bayi.

4.Komplikasi kehamilan, seperti placenta previa, solusio placenta, preeklampsia.

5.Kelahiran prematur.

6.Bayi lahir dengan berat badan rendah atau cacat bawaan.

7.Ketuban pecah dini.

 

Baca juga: 5 Hal Tentang Plasenta Previa yang Harus Kamu Ketahui

 

Lalu, bagaimana jika jarak kehamilan terlalu lama? Ternyata jarak kehamilan di atas 5 tahun dan usia bumil di atas 35 tahun juga cukup berisiko, seperti keguguran, bayi lahir dengan cacat bawaan, bahkan kematian saat melahirkan.

Jadi sebaiknya rencanakanlah kehamilan untuk menjaga jarak kelahiran yang aman. Konsultasikan pada dokter kandungan Bunda untuk mendapatkan metode perencanaan kehamilan yang sesuai.

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi