Pentingnya merencanakan kehamilan salah satunya agar jarak kehamilan tidak terlalu dekat alias kesundulan. Idealnya jarak kehamilan 18-24 bulan. Namun bagaimana jika sudah terjadi? Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan bumil?
1.Cek Kandungan dan Riwayat Penyakit
Cek kandungan rutin sejak awal kehamilan, terutama bagi bumil yang pada kehamilan sebelumnya mengalami indikasi kesehatan serius, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, gangguan kadar gula darah, keguguran, placenta previa, kelahiran prematur, dan sebagainya.
Dengan melakukan pemeriksaan rutin, risiko dari gangguan-gangguan kesehatan tersebut bisa diatasi sedini mungkin.
Baca juga: 7 Tips Mencegah Kelahiran Prematur
2.Rencanakan Proses Persalinan
Pada kasus jarak antar kehamilan terlalu dekat dan persalinan sebelumnya dilakukan secara caesar, maka ada kemungkinan bumil akan kembali melahirkan dengan proses persalinan caesar.
Namun Bunda bisa mengonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter untuk mengetahui apakah ada kemungkinan melahirkan normal dan mengetahui risiko-risikonya.
Baca juga: Bekas Luka Caesar Cenut-Cenut? Ini Cara Meredakannya
3.Pantau Berat Badan
Setelah menjalani proses kehamilan dan persalinan, Bunda bisa mengalami penurunan atau justru peningkatan berat badan. Nah, sebaiknya pada kehamilan selanjutnya, berat badan sudah kembali normal.
Baca juga: Berapa Kenaikan Berat Badan yang Normal Selama Hamil?
4.Penuhi Kebutuhan Nutrisi Janin dan Bayi ASI
Jarak kehamilan yang terlalu dekat membuat bumil masih dalam masa menyusui. Tentu saja asupan nutrisi sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan produksi ASI. Bumil juga harus memikirkan asupan nutrisi bagi janinnya.
Konsumsilah makanan sehat bergizi seimbang dalam menu yang variatif. Bumil memerlukan tambahan energi sekitar 200 kkal per hari. Konsumsi cukup cairan, terutama air putih, sekitar 10-12 gelas sehari.
Baca juga: Bumil Mual Minum Air Putih, Bagaimana Agar Tidak Dehidrasi?
5.Cukup Istirahat
Risiko jarak kehamilan yang terlalu dekat adalah tubuh bunda sebetulnya belum cukup pulih dari proses kehamilan dan kelahiran sebelumnya.
Oleh sebab itu, batasi kegiatan selama kehamilan dan cukupi jam tidur 8-9 jam sehari agar tubuh tetap bugar.
Semoga bermanfaat, Bunda!