What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Bumil, Ketahui 6 Kondisi Rawan Stillbirth dan Upaya Mencegahnya

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 1 Mei 2020 | 12:00 WIB
Stillbirth terjadi pada trimester ketiga. | SHUTTERSTOCK

 

Stillbirth atau bayi meninggal dalam kandungan berisiko terjadi pada bumil dengan beberapa gangguan kesehatan.

Stillbirth terjadi ketika bayi meninggal di dalam kandungan setelah usia kehamilan 28 minggu hingga proses persalinan.

Stillbirth ditandai dengan berkurangnya gerakan janin dalam kandungan, bahkan tidak bergerak sama sekali. Bisa juga dengan perdarahan atau rasa nyeri yang parah.

Beberapa kondisi kesehatan bumil dan janin yang memicu risiko stillbirth antara lain:

 

1.Riwayat Persalinan dan Penyakit Bumil

Misalnya bumil pernah mengalami stillbirth atau melahirkan prematur. Atau, bumil menderita penyakit jantung, ginjal, lupus, tiroid, obesitas, diabetes, kolesterol atau tekanan darah tinggi yang bisa memicu preeklampsia dan meningkatkan risiko stillbirth.

 

2.Gangguan Plasenta

Plasenta merupakan organ vital yang membantu mentransfer nutrisi dan oksigen pada bayi. Jika organ ini terganggu, maka perkembangan bayi akan terhambat.

Misalnya, terjadi perdarahan plasenta, plasenta terlepas, pengapuran plasenta, dan sebagainya.

 

Baca juga: Cegah Pengapuran Plasenta di Trimester Tiga

 

3.Infeksi Bakteri

Bumil yang terinfeksi bakteri ternyata bisa menularkan pada bayi dalam kandungannya.

 

4.Kelainan Kromosom

Gangguan kromosom atau genetik bisa diketahui sejak trimester awal kehamilan. Kelainan ini bisa menyebabkan bayi lahir cacat atau pun stillbirth.

 

5.Hipoksia

Kondisi ini terjadi saat janin kekurangan oksigen. Salah satu yang sering terjadi adalah janin terlilit tali pusar yang menyebabkan aliran oksigen pada bayi terhambat dan meningkatkan risiko stillbirth.

 

6.Kelainan Struktural Janin

Misalnya, pertumbuhan janin sangat lambat, kelainan irama jantung, dan sebagainya.

 

Baca juga: Tanda-tanda Janin Sungsang yang Bisa Dirasakan Bumil

 

Untuk mencegah terjadinya stillbirth, bumil sebaiknya melakukan beberapa hal berikut ini:

1.Rutin cek kandungan, termasuk melakukan pemeriksaan USG pada trimester akhir untuk mengetahi kondisi janin.

| SHUTTERSTOCK

 

2.Jaga berat badan ideal sejak sebelum kehamilan dan selama kehamilan, karena obesitas menjadi salah satu faktor pemicu stillbirth.

 

Baca juga: Berapa Kenaikan Berat Badan yang Normal Selama Hamil?

 

3.Lakukan pola hidup sehat, yaitu makan sehat, olahrata rutin dalam intensitas ringan hingga sedang, hindari alkohol dan rokok, istirahat cukup.

| SHUTTERSTOCK

 

4.Memasuki trimester ketiga, perhatikan dan catat gerakan bayi dalam kandungan setiap hari untuk membantu mendeteksi apakah ada hal-hal yang mencurigakan.

Umumnya dalam 2 jam terjadi sekitar 10 pergerakan. Jika janin tidak terasa bergerak atau tidak seaktif biasanya, segera periksa ke dokter.

 

Baca juga: Dear Bumil, Ini Lo Arti Tendangan Bayi Dalam Perut

 

5.Konsumsi suplemen asam folat yang baik untuk perkembangan otak janin dalam dosis sesuai anjuran dokter.

| SHUTTERSTOCK

 

 

Yuk, jaga selalu kesehatan tubuh bumil dan bayi dalam kandungan agar proses kehamilan dan kelahiran lancar.

 

 

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi