Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Ukuran Janin Terlalu Besar Berisiko Bagi Bumil

author
Ratih Sukma Pertiwi
Rabu, 6 Mei 2020 | 17:00 WIB
Rutin periksa kehamilan untuk memperkecil risiko komplikasi. | SHUTTERSTOCK

 

Selain bumil yang harus menjaga berat badan, janin pun harus dipantau perkembangan berat badannya. Janin yang terlalu besar menimbulkan berbagai risiko kesehatan, termasuk cedera kelahiran.

Ukuran janin dikatakan lebih besar dari rata-rata jika beratnya saat lahir di atas 4 kilogram. Kondisi ini bisa menimbulkan beragam risiko kesehatan pada janin, seperti cedera kepala bayi, distosia bahu bayi (bahu tersangkut), patah tulang selangka, jaundice, serta kesulitan bernapas.

Sedangkan bumil berisiko mendapatkan robekan besar di perenium, kesulitan proses persalinan, hingga kemungkinan melahirkan caesar.

Tanda-tanda bumil mengandung janin yang terlalu besar bisa diketahui dari tiga hal:

  • Cairan ketuban lebih banyak karena janin yang lebih besar lebih banyak buang air kecil. Hal ini bisa diketahui dari pemeriksaan ultrasound.
  • Pengukuran tinggi rahim, yaitu mengukur jarak antara tulang kemaluan dengan bagian atas rahim pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Normalnya saat itu tinggi rahim 17-23 cm, jika lebih tinggi dari ukuran tersebut bisa jadi janin terlalu besar.
  • Pemantauan berat badan bumil dan bayi melalui pemeriksaan USG.

 

Baca juga: 5 Hal Wajib Lakukan Jika Jarak Kehamilan Terlalu Dekat

 

Selain porsi makan berlebihan, beberapa hal bisa menyebabkan janin berkembang lebih besar:

1.Menderita Diabetes Gestasional

Bumil dengan diabetes gestasional menyebabkan kadar gula darah tinggi yang turut diasup oleh janin melalui plasenta.

 

Baca juga: 6 Mitos Tentang Diabetes Yang Wajib Diketahui

 

2.Obesitas Sebelum Hamil

Bumil yang obesitas sejak sebelum hamil cenderung melahirkan janin dengan ukuran besar.

 

3.Genetik

Diturunkan dari anggota keluarga yang memiliki riwayat melahirkan bayi besar. Atau pernah melahirkan bayi besar sebelumnya.

 

4.Usia Saat Hamil

Ternyata bumil berusia di atas 35 tahun lebih berisiko melahirkan bayi di atas ukuran rata-rata.

 

Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil di Usia 40 Tahun

 

5.Dehidrasi

Kekurangan cairan tubuh membuat kadar gula darah dalam tubuh meningkat dan janin cepat membesar.

Air putih bermanfaat banyak bagi kesehatan bumil. | SHUTTERSTOCK

 

6.Preeklampsia

Kondisi preeklampsia yang ditandai dengan tekanan darah di atas normal bisa berpengaruh pada janin yang tumbuh lebih besar.

 

Baca juga: Waspadai, Ini Perbedaan Bengkak Biasa dan Gejala Preeklampsia

 

7.Terlalu Banyak Kafein

Kafein meningkatkan risiko diabetes gestasional yang menyebabkan janin tumbuh terlalu besar.

 

Bagaimana agar terhindar dari kondisi janin yang terlalu besar?

  • Makan asupan bergizi seimbang dalam porsi tepat.
  • Hindrasi tubuh dengan minum air putih 8-12 gelas sehari.
  • Rutin melakukan aktivitas fisik.
  • Cukupi istirahat minimal 8 jam sehari.
  • Rutin cek ke dokter kandungan untuk mendapat penanganan sesuai riwayat kesehatan.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi