Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

4 Tipe Kepribadian Dalam Mengatur Keuangan, Kamu yang Mana?  

author
Ratih Sukma Pertiwi
Kamis, 7 Mei 2020 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

 

Setiap orang punya kebiasaan sendiri dalam mengatur keuangan pribadi maupun keluarga. Hal ini berpengaruh pada alokasi dana, pengeluaran, serta tabungan. Cari tahu, yuk, kamu tipe yang mana?

 

1.Tukang Belanja

Paling nggak bisa melihat koleksi barang baru atau tulisan “sale”. Prinsip mereka setiap membeli barang, siapa tahu suatu hari nanti butuh.

Jeleknya lagi, si tukang belanja hampir tidak punya tabungan meski sudah bekerja bertahun-tahun. Bahkan bisa jadi pengeluarannya lebih besar daripada pemasukan.

Jika kamu termasuk tipe ini, cobalah lebih menahan diri untuk membatasi belanja dengan membuat list kebutuhan bulanan.

| SHUTTERSTOCK

 

2.Si Protector

Tipe ini cenderung “lurus” soal keuangan. Hanya mengeluarkan uang untuk kebutuhan pokok saja, sisanya bisa 50% dimasukkan tabungan.

Kekurangannya, tipe ini tidak suka mencoba investasi meski lebih menguntungkan secara financial dibanding menabung konvensional.

Buat kamu yang termasuk si protector, sudah saatnya melirik investasi. Cobalah dari jenis investasi yang tingkat risikonya rendah, seperti deposito, surat berharga, atau reksadana.

 

Baca juga: 5 Tips Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi

 

3.Si Planner

Kamu sudah sangat terencana dalam keuangan, baik pengeluaran sehari-hari maupun mengelola beragam instrumen investasi jangka panjang secara disiplin. Tapi kamu juga punya alokasi dana untuk bersenang-senang.

Cobalah pertahankan kebiasaan baik ini. Pertajam lagi apa yang menjadi tujuan dan target dari setiap investasi.

 

Baca juga: 4 Jenis Investasi Reksadana, Mana yang Cocok Buat Kamu?

 

4.Tukang Ngutang

Nah, ini yang berbahaya. Bisa-bisa kamu dijauhi teman kamu karena punya kebiasaan ngutang. Tunggakan kartu kredit pun menumpuk. Mindset mereka setiap berbelanja adalah bayarnya dipikirkan nanti.

Sudah pasti kondisi keuangan si tukang ngutang tidak sehat. Segera hentikan kebiasaan ini. Stop berbelanja barang yang tidak dibutuhkan. Kurangi jumlah kartu kredit, jika perlu tutup dan mintalah keringanan pada bank untuk pembayaran cicilan.

 

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi