If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Perhatikan Gejala dan Pencegahan Henti Jantung Mendadak

author
Ratih Sukma Pertiwi
Kamis, 7 Mei 2020 | 16:00 WIB
Nyeri dada dan sesak napas bisa menjadi gejala henti jantung mendadak. | SHUTTERSTOCK

 

Kenali lebih dalam penyakit henti jantung mendadak yang diduga menjadi penyebab kematian seniman Didi Kempot.

Henti Jantung Mendadak (HJM) atau sudden cardiac arrest merupakan kondisi mendadak seseorang kehilangan fungsi jantung yang ditandai dengan hilang kesadaran dan henti napas.

HJM terjadi karena adanya gangguan listrik di jantung sehingga pompa jantung terhenti dan aliran darah ke seluruh tubuh juga terhenti. Gangguan listrik tersebut bisa ditimbulkan oleh kelainan elektrolit, gangguan irama jantung, gagal jantung, jantung koroner, dan sebagainya.

HJM lebih berisiko pada orang-orang yang sebelumnya menderita gangguan jantung, seperti penyakit jantung koroner, gangguan jantung bawaan, jantung berukuran besar, kelainan katup jantung, kelainan irama jantung.

 

Baca juga: Waspadai Serangan Jantung yang Merenggut Nyawa Ashraf Sinclair

 

Selain itu, HJM juga lebih berisiko pada orang-orang dengan penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, gagal ginjal kronis, obesitas, sleep apnea, perokok, pria berusia di atas 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun, memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung.

Apa Gejalanya?

Sebaiknya kenalilah gejala-gejala yang bisa terjadi beberapa hari atau beberapa minggu sebelum mengalami HJM, yaitu pusing, mual muntah, kelelahan, tubuh lemas, sesak napas, jantung berdebar-debar, nyeri dada, serta hilang kesadaran.

Jika tidak ditangani secepatnya HJM bisa mengakibatkan cacat fisik, kerusakan otak, hingga kematian. Maka segeralah cari pertolongan medis jika merasakan gejala-gejala tersebut.

 

Baca juga: Beda Gejala GERD, Maag, dan Serangan Jantung

 

Bagaimana Pertolongan dan Pencegahannya?

Pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa penderita HJM adalah dengan melakukan resusitasi jantung paru (CPR) pada rentang waktu 7-10 menit pertama dan dilakukan di tempat datar, seperti di atas lantai.

Untuk pencegahan HJM lebih kepada melakukan gaya hidup sehat untuk menjaga organ jantung, seperti:

1.Berolahraga teratur.

2.Tidak merokok dan minum alkohol.

3.Menjaga berat badan ideal.

4.Makan makanan sehat dan jaga kadar gula darah.

5.Mengelola stres.

6.Medical check up secara rutin.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi