Setelah melahirkan ibu akan mengeluarkan darah nifas (lochia). Bagaimana membedakan antara darah nifas yang normal atau tidak normal?
Darah nifas keluar dari vagina setelah melahirkan. Asalnya darah nifas merupakan sisa-sisa lapisan rahim, jaringan, serta darah di dalam rahim.
Pada persalinan caesar biasanya darah nifas akan keluar lebih sedikit dibanding persalinan normal, namun tetap akan keluar hingga beberapa minggu.
Baca juga: Serba-serbi Episiotomi Pada Persalinan Normal
Ciri-ciri darah nifas yang normal:
- Darah yang keluar pada awalnya berwarna merah terang atau merah kecokelatan dan volumenya cukup banyak hingga sekitar 10 hari.
- Darah nifas bisa berbentuk gumpalan darah, namun banyaknya gumpalan darah tidak boleh lebih dari seperempat darah nifas yang keluar.
- Lama kelamaan darah nifas akan berkurang dan akan berubah warna menjadi kecokelatan, kuning, putih kekuningan, hingga bening.
- Darah nifas akan akan terus keluar hingga 2-6 minggu usai persalinan.
- Tidak terasa nyeri saat mengeluarkan darah.
Baca juga: Mengenal Menorraghia, Darah Haid Terlalu Banyak
Yang perlu diwaspadai adalah keluarnya darah nifas yang tidak normal usai persalinan. Kondisi ini disebut juga perdarahan pasca persalinan (postpartum hemorrhage).
Ciri-ciri darah nifas yang tidak normal:
- Darah yang keluar sangat banyak karena kamu mengalami perdarahan hebat.
- Darah tidak berkurang volumenya dan warnanya tetap merah terang meski masa nifas sudah lebih dari satu minggu.
- Banyak keluar gumpalan darah, melebihi darah nifasnya.
- Tubuh lemas dan tekanan darah menurun.
- Darah nifas berbau tidak sedap.
- Demam berhari-hari.
- Perut bagian bawah terasa sangat nyeri.
- Jantung berdebar.
- Sakit kepala hebat.
Jika Bunda mengalami ciri-ciri perdarahan pasca persalinan atau darah nifas yang tidak normal, sebaiknya segeralah periksakan ke dokter kandungan.
Kemungkinan Bunda mengalami infeksi akibat paparan kuman atau bakteri, robekan rahim, robekan perenium, atau gangguan pembekuan darah sehingga membutuhkan penanganan medis yang tepat.