I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

8 Cara Agar Balita Tidak Mengemut Makanan

author
Ratih Sukma Pertiwi
Senin, 18 Mei 2020 | 17:00 WIB
Porsi makan kecil jadi salah satu cara jitu menghentikan kebiasaan mengemut. | SHUTTERSTOCK

 

Waktu makan jadi berjam-jam karena kebiasaan anak mengemut makanan. Bagaimana, ya, agar anak mau cepat mengunyah dan menelan makanannya?

Setiap jam makan si kecil tiba, Bunda kerap emosi karena kebiasaan anak mengemut makanan. Waktu makan yang seharusnya hanya 20 menit, bisa menjadi 2 jam.

Ternyata kebiasaan anak mengemut makanan ternyata bisa dipicu oleh beberapa penyebab yang tidak disadari oleh orang tuanya, lho.

Misalnya, orang tua memberi suapan makanan yang terlalu banyak sehingga mulut si kecil terlalu penuh. Atau, anak dibiarkan bermain, diajak mengobrol, atau menonton televisi sambil makan sehingga ia tidak fokus.

Selain itu, tekstur makanan yang tidak sesuai usia juga bisa berpengaruh pada kebiasaan anak mengemut makanan.

Jika dibiarkan hal ini menjadi kebiasaan yang tidak baik hingga ia besar kelak. Selain itu bisa merusak gigi, risiko tersedak, hingga penyerapan nutrisi yang tidak sempurna.

 

Baca juga: Anak Suka Mengemut Makanan? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

 

Bagaimana caranya mengubah kebiasaan anak agar tidak mengemut makanannya?

 

1.Suapan Kecil

Hindari memberi anak suapan makanan yang terlalu besar. Selain berisiko tersedak, suapan yang terlalu besar membuat anak sulit mengunyah dan memilih untuk berlama-lama mengemutnya.

Bunda bisa menggunakan sendok kecil sesuai usia dan kebutuhan makanan bayi.

 

2.Batasi Camilan

Apakah tak lama sebelum makan Bunda memberikan camilan dalam porsi banyak pada anak? Jika iya, kemungkinan saat jam makan tiba anak belum lapar dan memilih mengemut makanannya.

Sebaiknya perhatikan jenis dan jam pemberian camilan agar tidak terlalu dekat dengan jam makan anak.

 

Baca juga: Risoles Keju Isi Makaroni Ini Menyulap Camilan Biasa Jadi Spesial

 

3.Biarkan Fokus

Saat makan, sebaiknya anak fokus dan sadar bahwa ia sedang makan. Maka, dudukkan anak di kursi makannya.

Hindari mengajak anak mengobrol, karena anak akan terpancing berbicara dalam kondisi mulut penuh dan semakin menunda proses mengunyah makanan.

Hindari juga memberinya tontonan televisi, gadget, atau mainan, yang membuat fokus anak saat makan jadi terpecah.

Bunda cukup menemani, mengawasi, dan sesekali puji anak ketika berhasil menelan makanannya.  

 

4.Batasi Durasi

Agar anak tidak berlama-lama saat makan, batasi waktu makannya. Katakan, kamu hanya punya waktu makan, misalnya 30 menit, dan gunakan timer jika perlu. Namun pastikan anak tidak terburu-buru menghabiskannya.

Makanan yang terlalu lama dibiarkan juga tidak baik karena tekstur, rasa bahkan nutrisinya sudah mengalami perubahan.

 

Baca juga: 3 Penyebab Nafsu Makan Anak Tiba-Tiba Menurun

 

5.Sesekali Minum

Agar makan lebih cepat, Bunda bisa memberi anak minum air putih setelah ia mengunyah dan menelah makanannya. Dengan begitu makanan akan lebih cepat terdorong ke lambung.

Namun jangan sering-sering memberi anak minum saat makan, karena bisa membuat perut cepat penuh dan justru memicu mual.

 

6.Pilih Menu Sendiri

Tanyakan apa yang ingin anak makan. Dengan memilih menunya sendiri, si balita pasti akan lebih semangat dan cepat menghabiskan makanannya.

 

Baca juga: Asupan Sehat Bagi Si Kecil, Ini 4 Kelompok Makanannya

 

7.Sajikan Menarik

Bentuk makanan yang menarik lebih disukai anak dan membuatnya lekas menghabiskan makanan.

Bunda bisa membentuk nasi menjadi mobil, telur menjadi anak ayam, atau sayuran menjadi badut.

 

8.Makan Bersama

Makan bersama anggota keluarga dalam suasana menyenangkan akan mendorong si balita untuk cepat menghabiskan makanannya.

Bunda atau ayah bisa menunjukkan pada anak bahwa mengunyah dan menelah makanan adalah proses yang sangat menyenangkan, misalnya dengan mengatakan, “Hm, brokoli ini enak, ibu suka sekali”, “Ayah mau habiskan ikan yang enak ini, nyam…”

 

Yuk, dicoba tipsnya, Bunda! Semoga bermanfaat dan si Kecil segera berhenti mengemut. Namun jika kebiasaan mengemut anak tidak juga berkurang bahkan memengaruhi kesehatan fisiknya, misalnya berat badan cenderung kurang, segeralah konsultasikan pada dokter anak.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi