When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

7 Kelompok Makanan yang Aman Saat Bayi Diare

author
Ratih Sukma Pertiwi
Rabu, 20 Mei 2020 | 14:28 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Kekurangan cairan membuat tubuh bayi lemas saat terkena diare. Memberikan makanan yang kurang tepat, akan memperparah diarenya. Jadi makanan apa yang aman diberikan saat bayi diare?

Bayi terkena diare ketika tekstur fesesnya berubah dari padat menjadi cair, BAB lebih sering terjadi, mual dan muntah, rewel, dan tubuhnya lemas.

Efek samping seringnya BAB membuat bayi kerap terkena iritasi dan ruam popok. Sebaiknya rutin mengganti popok bayi dan oles bagian kulit yang iritasi dengan losion untuk ruam popok atau petroleum jelly.

Diare pada bayi bisa disebabkan oleh beragam faktor, yaitu infeksi virus atau bakteri, keracunan makanan, makanan yang kurang sehat, alergi susu formula, intoleransi laktosa, mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Yang perlu diperhatikan adalah mencukupi kebutuhan cairan dan makanan bayi selama diare agar tubuhnya tidak lemas.

Cairan dan makanan apa saja yang aman diberikan pada bayi saat terkena diare?

 

1.ASI

Bayi di bawah 6 bulan yang terkena diare harus sering disusui agar tidak dehidrasi.

ASI juga memberikan nutrisi bagi tubuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi melawan infeksi.

 

Baca juga: ASI Terasa Berkurang, Cek 7 Hal yang Bisa Jadi Pemicunya

 

2.Cairan Elektrolit

Untuk bayi yang sudah mendapatkan MPASI (> 6 bulan) bisa diberikan cairan elektrolit seperti oralit. Berikan setiap kali setelah bayi BAB dan muntah.

 

Baca juga: 5 Pengobatan di Rumah yang Bisa Meringankan Diare Saat Hamil

 

3.Bubur

Berikan MPASI dengan tekstur yang lembut, seperti bubur, nasi tim, kentang panggang atau kentang lumat, agar mudah diserap oleh sistem pencernaan yang sedang bermasalah.

 

Baca juga: Resep MPASI: Bubur Saring Kentang, Alternatif Bubur Nasi Yang Nggak Kalah Bergizi

 

4.Protein

Daging merah kaya protein yang membantu tubuh tetap fit. | SHUTTERSTOCK

Jangan lupa berikan protein yang bermanfaat untuk memperbaiki sel-sel tubuh.

Hindari makanan yang digoreng dan berlemak. Daging sapi dan ayam tanpa lemak, serta daging ikan yang dipanggang matang bisa menjadi pilihan. Perhatikan teksturnya jangan terlalu keras agar mudah dicerna.

Telur rebus juga bisa diberikan, pastikan Bunda merebusnya hingga benar-benar matang.

 

 

5.Buah

Berikan buah yang rendah serat dan tinggi air, seperti pisang, semangka, melon. Cuci bersih sebelum dikonsumsi.

 

6.Sayuran

Hindari sayuran hijau dan mengandung gas, seperti kol, brokoli, jagung, buncis,  bayam, dan sebagainya. Pilih sayuran rendah serat yang aman bagi pencernaan, seperti wortel, kentang.

 

Baca juga: Probiotik dan Prebiotik, Apa Bedanya?

 

7.Makanan Probiotik

Yoghurt, salah satu contoh makanan kaya probiotik. | SHUTTERSTOCK

Probiotik merupakan bakteri baik yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan meningkatkan imunitas tubuh.

Probiotik bisa mengatasi gangguan pencernaan seperti konstipasi atau diare, alergi tertentu, radang usus, dan sebagainya.

Saat bayi diare, Bunda bisa memberikan asupan kaya probiotik asalkan bayi sudah memasuki tahapan MPASI. Makanan kaya probiotik di antaranya yoghurt, tempe, susu kedelai.

 

Diare pada bayi normalnya akan membaik sendiri dalam 1-2 hari, namun jika gejala tidak berkurang setelah dua hari dan anak tampak semakin lemas, segeralah periksakan ke dokter.

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi