Berat badan bayi dalam kandungan memengaruhi kesehatannya saat dilahirkan kelak.
Berat badan bayi dalam kandungan normalnya memiliki kenaikan bertahap. Jika tidak bertambah, perkembangan janin bisa dikatakan lambat.
Beberapa faktor yang memengaruhi berat badan bayi dalam kandungan di antaranya kecukupan nutrisi yang diasup bumil, pola tidur, penyakit yang diderita bumil, dan faktor genetik orang tuanya.
Apa yang bisa dilakukan bumil untuk meningkatkan berat badan bayi dalam kandungan?
1.Kalori dan Lemak Sehat
Makanan sehat berkalori tinggi dan mengandung lemak sehat bisa ditambahkan dalam menu harian bumil, misalnya keju, mentega, selai kacang, jus buah, roti gandum utuh, pasta gandum, avokad, yoghurt, salmon.
Namun hindari gorengan dan makanan tinggi gula karena justru bisa memicu kenaikan berat badan bumil, bukan janinnya.
Baca juga: 7 Makanan Berkalori Tinggi Untuk Menambah Berat Badan Bayi
2.Porsi Kecil Tapi Sering
Makanan utama bisa diasup hingga 3-4 kali sehari dalam porsi kecil, dan tambahkan 2 kali camilan.
3.Suplemen Kehamilan
Pastikan bumil mendapatkan dosis vitamin yang tepat dari dokter kandungan.
Baca juga: Makanan Tinggi Asam Folat, Bagus Untuk Ibu Hamil
4.Kacang-kacangan
Ganti camilan bumil dengan kacang-kacangan yang sehat seperti almond, kacang polong, kacang merah, dan walnut. Namun jangan terlalu banyak, cukup segenggam saja sehari.
5.Cukup Cairan
Konsumsi susu murni tanpa tambahan pemanis atau susu kehamilan untuk mengoptimalkan pertumbuhan janin.
Selain susu, konsumsi cairan yang cukup juga bisa menambah berat badan bayi dalam kandungan. Jangan lupa penuhi kebutuhan cairan melalui air putih, sayur dan buah, sayuran berkuah, dan sebagainya.
6.Buah dan Sayur Setelah Makan Utama
Mengonsumsi buah dan sayur yang kaya serat sebelum makanan utama akan membuat perut cepat penuh. Jadi sebaiknya pindahkan sayuran dan buah setelah makan utama, ya.
7.Cukup Istirahat
Kurang istirahat membuat tubuh bumil kurang fit dan perkembangan janin pun terhambat. Cukupi kebutuhan tidur bumil minimal 8 jam sehari.