Keduanya sama-sama enak dan disuka si kecil. Tapi mana yang lebih sehat, ya?
Telur adalah salah satu menu favorit hampir semua anak. Rasanya enak, protein hewaninya tinggi, dilengkapi vitamin dan mineral, serta mudah dicerna tubuh.
Kelebihannya lagi, telur mudah diolah. Kalau Bunda lagi kehabisan ide memasak, cukup sajikan telur rebus, dadar, atau mata sapi ditambah kecap, pasti si Kecil makan dengan lahap.
Telur yang paling sering dipakai untuk menu makanan anak adalah telur ayam dan telur puyuh. Karena ukurannya lebih kecil dari telur ayam, si kecil biasanya bisa menghabiskan banyak telur puyuh dalam sekali makan, entah dibuat sop, soto, dan menu lainnya.
Sebetulnya, mana, sih, yang lebih sehat buat anak, telur ayam atau telur puyuh? Apa benar telur puyuh mengandung kolesterol yang sangat tinggi?
Baca juga: 5 Video Resep Kreasi Telur dan Sayur Ini Bikin Kamu Nggak Perlu Panic Buying
Telur Ayam
Sebutir telur ayam ukuran besar (berat sekitar 50 gram) mengandung nutrisi 78 kalori dan 0,5 gram karbohidrat.
Sementara proteinnya mencapai 6,5 gram per butir, yaitu pada putih telur mengandung sekitar 4 gram protein dan kuning telur sekitar 2,5 gram protein. Kandungan lemak total pada sebutir telur ayam adalah 5 gram dengan 1,5 gramnya berupa lemak jenuh.
Selain itu, telur ayam mengandung nutrisi mikro yang dibutuhkan bagi perkembangan tubuh anak, seperti kalsium (25 mg), sodium (60 mg), kalium (60 mg), fosfor (85 mg), zat besi (0,8 mg), magnesium (5 mg), vitamin A (300 IU), vitamin D (40 IU).
Tak kalah penting, telur ayam juga kaya kandungan kolin, yaitu sekitar 140 mg per butirnya. Kolin adalah senyawa kimia larut air yang mirip dengan vitamin B kompleks dan folat. Fungsinya untuk meningkatkan imunitas serta menjaga kesehatan otak, mata, jantung, dan hati.
Sebetulnya tubuh manusia bisa memproduksi kolin pada hati yang dibentuk dari asam amino, namun produksinya sedikit sehingga butuh tambahan dari asupan makanan.
Baca juga: 5 Manfaat Telur Bagi Bumil dan Tips Aman Mengonsumsinya
Telur Puyuh
Meski berukuran kecil dibanding telur ayam, telur puyuh sarat nutrisi. Namun jangan biarkan anak terlalu banyak mengonsumsinya, cukup satu porsi telur puyuh yang berisi 4-5 telur 2-3 kali dalam seminggu.
Dalam satu porsi telur puyuh ada 75 kalori, 5,5 gram lemak, dan 6,5 gram protein. Hm, ternyata tidak berbeda jauh dari telur ayam, ya.
Namun kadar lemak jenuh pada telur puyuh sedikit lebih tinggi, yaitu hampir 2 gram per porsi. Nah, lemak jenuh ini yang bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Itu sebabnya konsumsi telur puyuh harus dibatasi.
Sementara pada nutrisi mikro, seporti telur puyuh mengandung sodium (25 mg), kalsium (8 mg), kalium (100 mg), kolin (30 mg), zat besi (1,7 mg), vitamin A (300 IU), vitamin D (27 IU).
Jadi, mana yang lebih baik dikonsumsi anak? Keduanya sama-sama sehat, kok, Bunda. Asal dikonsumsi dalam batas yang disarankan.
Yang tak kalah penting adalah cara memasaknya harus sehat. Daripada digoreng, lebih baik mengolahnya dengan cara direbus, dipanggang, atau dikukus. Pilih juga telur yang masih segar dan olah hingga matang sempurna agar telur bebas dari bakteri.