Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Fakta Di Balik Aroma Khas Tubuh Bayi yang Menyenangkan

author
Ratih Sukma Pertiwi
Rabu, 3 Juni 2020 | 17:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Selain wajahnya yang menggemaskan, aroma khas tubuh bayi baru lahir juga sungguh enak dan pasti membuat Bunda ketagihan untuk menciumnya.

Bunda yang baru punya bayi atau kamu yang baru punya keponakan pasti lagi senang-senangnya, nih, memandangi wajah polosnya.

Apalagi aroma khas tubuh bayi baru lahir begitu menyenangkan dan bikin ketagihan untuk terus-menerus memeluk dan menciumnya.

Tahukah Bunda mengapa aroma khas tubuh bayi baru lahir begitu disukai orang karena enak dan menimbulkan rasa senang?

Menurut studi Frontiers in Psychology pada sejumlah orang, aroma khas tubuh bayi bukan hanya menarik perhatian orang tuanya, namun orang-orang di sekitarnya.

Ada beberapa teori terkait aroma khas bayi ini. Menurut peneliti dari Monell Chemical Senses Center, aroma khas tersebut berasal dari suatu senyawa yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat bayi saat baru lahir hingga kira-kira berusia 6 minggu.

Seiring waktu aroma khas ini akan menghilang karena perubahan metabolisme tubuh bayi. Aroma bayi nantinya akan dipengaruhi oleh lingkungan dan asupan yang ia dapat langsung atau melalui ASI.

 

Baca juga: Kenapa Bayi Suka Tertawa Saat Tidur?

 

Teori lainnya menyebutkan, aroma khas bayi berasal dari zat vernix caseosa yang melapisi kulit dan rambut bayi saat baru lahir. Zat ini terus menempel dengan kuat pada bulan-bulan awal bayi dilahirkan meski bayi selalu dimandikan.

 

| SHUTTERSTOCK

Nah, saat Bunda berdekatan dan mencium bayi maka aroma khas tersebut akan memengaruhi otak Bunda untuk memproduksi dopamin, hormon yang menimbulkan rasa cinta. Saat itulah bonding antara bayi dengan orang tua akan semakin erat.

 

Baca juga: Yuk, Ketahui Perkembangan Mendengar Bayi 0-12 Bulan

 

Selain tubuh bayi yang beraroma enak, mulut bayi juga megeluarkan aroma khas yang menyenangkan, lho. Penelitian menyebutkan, hal ini terjadi karena bayi mengonsumsi ASI yang mengandung sel imun fagosit yang dapat membunuh kuman dan bakteri di dalam mulut.

Wah, unik banget ternyata, ya!

 

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi