Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Air Liur Berlebih Saat Hamil, Bagaimana Mengatasinya?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Senin, 8 Juni 2020 | 17:43 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

 

Sebagian bumil mengalami keluhan air liur berlebih terutama pada trimester awal.

Air liur berlebih atau hipersalivasi bisa terjadi sejak kehamilan trimester pertama. Rasanya sangat tidak nyaman karena mulut selalu dipenuhi air liur sehingga bumil harus seringkali berludah.

Jika sangat parah bahkan waktu makan, tidur, dan aktivitas lainnya yang dilakukan bumil pun terganggu karena harus terus menerus membuang ludah.

Serba salah karena jika tidak dikeluarkan atau ditelan bisa menyebabkan mual bahkan muntah. Membuang ludah terus menerus juga membuat area mulut bumil bisa iritasi.

Hipersalivasi terjadi karena beberapa faktor, di antaranya perubahan hormon selama kehamilan, infeksi pada area mulut, serta refluks asam lambung.

  • Perubahan hormon

Selama kehamilan terjadi perubahan hormon yang bisa membuat bumil merasa mual dan air liur berlebih.

  • Refluks Asam Lambung

Refluks asam lambung atau GERD menyebabkan rasa terbakar di dada dan asam lambung baik ke kerongkongan sehingga bumil terus menerus berludah.

 

Baca juga: Redakan Asam Lambung Dengan 10 Bahan Alami Ini

 

  • Infeksi di Area Mulut

Area mulut, termasuk gusi dan gigi, yang bermasalah bisa menyebabkan produksi air liur meningkat. Misalnya, gigi berlubang, gusi bengkak.

 

| SHUTTERSTOCK

 

Bagaimana mengatasi air liur berlebih saat hamil?

1.Ngemil buah segar untuk menghilangkan rasa mual dan air liur berlebih.

2.Cukupi air putih agar bumil tidak dehidrasi. Air putih juga membersihkan area mulut sehingga mengurangi rasa mual.

3.Jaga kebersihan mulut dengan rajin menggosok gigi dan berkumur.

 

Baca juga: Bumil Mual Minum Air Putih, Bagaimana Agar Tidak Dehidrasi?

 

4.Kunyah permen bebas gula juga bisa menjadi alternatif mengurangi air liur berlebih.

5.Hindari makanan yang menyebabkan asam lambung naik, seperti makanan tinggi lemak dan gorengan, makanan yang terlalu pedas, tepung, minuman berkafein, serta buah-buahan yang asam.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi