Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Begini Cara Memperkirakan Tinggi Badan Anak Kelak

author
Ratih Sukma Pertiwi
Selasa, 9 Juni 2020 | 18:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Ternyata memperkirakan tinggi badan anak kelak bisa dihitung dari tinggi badan Ayah dan Bunda.

Penasaran berapa kira-kira tinggi maksimal si Kecil saat dewasa kelak? Kita bisa mencoba memperkirakannya berdasarkan potensi genetiknya, yaitu dengan menghitung tinggi badan ayah dan bundanya.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kita bisa mengukur tinggi potensi genetik (TPG) anak dengan cara sebagai berikut.

 

Tinggi Potensi Genetik Anak Laki-laki:

((Tinggi Badan Ibu (cm) + 13 cm) + Tinggi Badan Ayah (cm)) / 2 ± 8,5 cm

Tinggi Potensi Genetik Anak Perempuan:

((Tinggi Badan Ayah (cm) - 13 cm) + Tinggi Badan Ibu (cm)) / 2 ± 8,5 cm

 

Baca juga: 10 Sifat dan Ciri Fisik Anak Yang Diturunkan Dari Ayah

 

Contohnya, bunda memiliki tinggi badan 160 cm dan ayah 170 cm. Maka tinggi potensi genetik pada anak laki-laki dan perempuannya bisa dihitung dengan:

Tinggi Potensi Genetik Anak Laki-laki: ((160 cm + 13 cm) + 170 cm)) / 2 ± 8,5 cm = 171,5 – 180 cm.

Tinggi Potensi Genetik Anak Perempuan: ((170 cm – 13 cm) + 160 cm)) / 2 ±8,5 cm = 158,5 – 167 cm.

 

Baca juga: 10 Hal Ini Diwariskan Bunda Pada Si Kecil

 

Selain dipengaruhi potensi genetik, tinggi badan anak juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, termasuk asupan makanan dan aktivitas harian, terutama saat anak puber.

Maka sebaiknya dalam masa pertumbuhan, orang tua mengoptimalkan hal-hal yang mendorong pertumbuhan tinggi badan anak, yaitu:

 

1.Asupan bergizi seimbang

| SHUTTERSTOCK

Pastikan menu makanan anak mengandung gizi seimbang, yaitu makronutrien dan mikronutrien, terutama protein, kalsium, dan vitamin D yang baik untuk pertumbuhan tulang. Keduanya banyak terdapat di antaranya pada ikan, susu, telur, gandum utuh.

 

Baca juga: Ingin Anak Tumbuh Lebih Tinggi? Beri 9 Makanan Ini

 

2.Bergerak Aktif

| SHUTTERSTOCK

Dalam masa pertumbuhan, tulang perlu distimulasi dengan bergerak. Olahraga rutin juga menjaga berat badan anak dan merangsang hormon pertumbuhan.

Ajak anak rutin berolahraga 3-4 kali seminggu masing-masing 60 menit. Hindari gaya hidup yang terlalu banyak duduk. Agar anak tertarik, ajak berolahraga yang sifatnya permainan dan lakukan di luar ruangan.

 

Baca juga: 6 Tips Anak Aman Berolahraga

 

3.Cukup Istirahat

| SHUTTERSTOCK

Saat tidur tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak. Hormon pertumbuhan yang berpengaruh pada tinggi badan pun turut dilepaskan saat anak tidur.

Cukupi kebutuhan tidur anak usia 6-12 tahun selama 9-11 jam sehari.

 

Baca juga: 10 Cara Ini Bikin Balita Mau Tidur Siang Tanpa Dipaksa

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi