When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Jika ASI Tidak Langsung Keluar Setelah Melahirkan

author
Ratih Sukma Pertiwi
Kamis, 18 Juni 2020 | 15:38 WIB
Menyusui | SHUTTERSTOCK

 

Tidak semua ibu langsung lancar menyusui setelah melahirkan, bahkan ada yang ASI-nya tetap tidak keluar sampai beberapa hari setelahnya. Apa yang harus dilakukan?

Semua ibu pasti melakukan yang terbaik untuk buah hatinya. Termasuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dan menyusui buah hatinya secara eksklusif.

Namun pada kondisi-kondisi tertentu ada ibu yang tidak bisa segera menyusui bayinya setelah melahirkan karena ASI tidak langsung keluar. Sebetulnya jika ASI tidak langsung keluar setelah melahirkan, bisa jadi kondisi tersebut terbilang normal, apalagi pada 1-2 hari pertama.

Dan jangan kaget bila pada awalnya ASI keluar dalam jumlah yang sangat sedikit dan warnanya seperti bening atau kekuningan. Inilah yang disebut kolostrum dan justru sangat baik untuk daya tahan tubuh bayi.

ASI yang tidak langsung keluar setelah melahirkan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kondisi psikologis ibu yang mengalami tekanan, pengalaman traumatis saat bersalin, gangguan kesehatan selama kehamilan (seperti diabetes gestasional, obesitas, PCOS), perdarahan pasca melahirkan, reaksi obat-obatan tertentu, kelahiran prematur, serta kelainan anatomi payudara.

 

Baca juga: Bunda, Begini Cara Sukses Menyusui Sesuai Bentuk Puting

 

Apa yang sebaiknya dilakukan jika ASI tidak langsung keluar setelah melahirkan?

1.Tetap Susui

Yang sebaiknya dilakukan adalah tetap melatih bayi untuk menghisap puting karena dengan begitu kelenjar ASI terstimuli dan akhirnya ASI bisa keluar dengan lancar.

Semakin sering bayi menyusu, produksi ASI akan bertambah. Dan sebaliknya, jika jarang disusui produksi ASI pun sedikit. Susui bayi baru lahir setiap 2 jam sekali.

2.Pijat Payudara

Lakukan pijat payudara untuk memperlancar sirkulasi darah, menghindari pembengkakan payudara, dan menstimuli kelenjar susu untuk memproduksi ASI.

Sebelum dipijat, kompres payudara dengan air hangat. Gunakan losion atau minyak yang lembut untuk memijat, seperti minyak zaitun atau baby oil.

 

Baca juga: Merawat Payudara di Masa Menyusui

 

3.Rutin Pompa ASI

Gerakan menghisap dari pompa ASI bisa membantu menstimuli produksi ASI.

4.Makanan Booster ASI

Konsumsi makanan bernutrisi seimbang, termasuk makanan-makanan yang bisa melancarkan produksi ASI seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan.

 

Baca juga: Kenapa Bunda Gampang Ngantuk Saat Menyusui?

 

5.Suplemen ASI

Kunjungi dokter atau konsultan laktasi, dan jika dibutuhkan mintalah rekomendasi suplemen untuk memperlancar ASI.

6.Relaksasi

ASI tidak kunjung keluar juga bisa disebabkan oleh faktor psikologis ibu, misalnya mengalami kecemasan atau stres. Tenangkan pikiran dengan melakukan kegiatan relaksasi, seperti meditasi, yoga, mendengar musik, jalan santai.

 

Jika sudah melakukan beberapa cara tersebut namun ASI tidak juga keluar, dan dibarengi penurunan kesehatan bayi, seperti mengalami penyakit kuning, penurunan berat badan drastis, atau dehidrasi, segeralah periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi