What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

ASI Akan Berkurang dan Berubah Rasa Saat Hamil?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 17 Juli 2020 | 12:00 WIB
Menyusui | SHUTTERSTOCK

 

 

Hm, cuma mitos atau fakta, ya? 

Saat masih menyusui si Kecil, ternyata Bunda hamil lagi. Duh, pasti perasaannya campur aduk ya, antara bahagia tetapi juga khawatir. 

Harus menyusui dan hamil di saat bersamaan memang tantangan. Apalagi kalau usia si Kecil masih belum genap enam bulan alias belum selesai masa ASI eksklusif. Terbayang, deh, bagaimana repotnya.

Produksi ASI akan berkurang dan berubah rasa saat bunda hamil lagi menjadi salah satu kekhawatiran. Namun, benarkah demikian?

 

Baca juga: Merasa ASI Tak Maksimal, Cek Pelekatan Menyusui yang Tepat Ini

 

Perubahan rasa ASI bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, termasuk makanan dan minuman yang diasup oleh bunda. Selain itu, ternyata perubahan hormon selama kehamilan juga akan memengaruhi produksi dan perubahan rasa ASI.

Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh Bunda mengalami peningkatan. Ini menyebabkan rongga-rongga kecil pada kelenjar susu tidak bisa optimal menyimpan susu dan produksi ASI pun menurun.

Sedangkan pengaruh pada rasa ASI bisa terjadi terutama menjelang kehamilan trimester ketiga. Saat itu kandungan ASI berubah menjadi kolostrum, yaitu jenis ASI yang paling awal dikeluarkan, sebagai persiapan asupan bayi yang akan lahir.

 

Baca juga: Ini 3 Jenis ASI yang Ibu Produksi Selama Menyusui

 

Tekstur dan rasa kolostrum tentu sangat berbeda sehingga biasanya si Kakak tidak menyukainya dan keinginan menyusunya menurun. Nah, karena prinsip ASI adalah sesuai kebutuhan anak. Maka ketika kebutuhan anak menurun, dengan sendirinya produksi ASI ikut menurun.

Jika kondisi ini berpengaruh pada kesehatan anak, misalnya berat badannya terus menurun, frekuensinya menyusu semakin berkurang, anak semakin sering rewel, sebaiknya Bunda berkonsultasi ke dokter anak untuk mendapatkan solusi terbaik dalam mencukupi kebutuhan nutrisi anak.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi