For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Busui yang Mengalami Mastitis Boleh Menyusui?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Selasa, 4 Agustus 2020 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Salah satu masalah menyusui yang ditandai pembengkakan ini kerap membuat busui maupun bayi tak nyaman.

Mastitis terjadi karena adanya penumpukan ASI di kelenjar payudara sehingga saluran air susu tersumbat. Akibatnya ASI merembes ke jaringan di sekitar payudara dan menyebabkan peradangan.

Selain disebabkan oleh saluran air susu yang tersumbat, mastitis juga bisa disebabkan oleh adanya infeksi bakteri yang berasal dari mulut bayi. Biasanya bakteri jenis streptococcus atau staphylococcus.

Tanpa disadari ada juga kebiasaan menyusui yang bisa memicu munculnya mastitis, seperti sering menunda menyusui hingga payudara terlalu penuh, hanya menyusui pada satu payudara, pemakaian bra yang terlalu ketat dan berbahan tidak menyerap keringat, kurang istirahat, serta kekurangan nutrisi.

 

Baca juga: Bumil, Ini Perawatan Payudara yang Aman Per Trimester

 

Gejala Mastitis

Mastitis biasanya terjadi pada setahun pertama menyusui. Ditandai dengan payudara yang terasa nyeri, sakit, warnanya seperti kemerahan, bengkak, ada sensasi rasa panas, dan jika diraba seperti ada benjolan. Tentu jika dibiarkan akan berdampak terhadap penerimaan nutrisi bayi.

Jika mastitisnya termasuk kategori parah, ASI yang keluar bisa saja bercampur darah atau nanah, dan busui mengalami demam hingga beberapa hari. Dan karena rasa ASI berubah, bisa saja bayi jadi tidak mau menyusu.

 

Baca juga: Mengenal Mastitis dan Cara Mengatasinya

 

Boleh Tetap Menyusui, Asal…

Ketika mengalami mastitis, apakah Bunda tetap boleh menyusui? Jawabannya, boleh. Jika tidak disusui sesering mungkin justru payudara semakin radang dan bertambah bengkak.

Untuk mengurangi rasa sakit, sebelum menyusui cobalah pijat perlahan area payudara atau kompres dengan air hangat agar payudara melunak dan bayi mudah menghisap. Temukan juga posisi menyusui yang nyaman bagi Bunda dan bayi.

Namun jika bayi tetap menolak menyusu dan malah menangis, jangan dipaksa karena khawatir malah tersedak. Cobalah pompa ASI atau perah menggunakan tangan, lalu berikan pada bayi dengan botol atau sendok.

Jika setelah 2-3 hari kondisi mastitis tidak membaik dan Bunda masih mengalami demam, segeralah konsultasikan pada dokter untuk mengobati peradangannya atau jika ada infeksi bakteri.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi