Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Amandel Pada Anak, Haruskah Dioperasi?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Senin, 31 Agustus 2020 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Saat radang amandel datang, demam dan kesulitan menelan membuat si Kecil tidak nyaman. Bunda pun pasti khawatir. Bagaimana pengobatan amandel yang tepat untuk anak dan apakah harus dioperasi?

Saat ada benda asing masuk ke dalam tubuh anak, termasuk virus atau bakteri, amandel menjadi salah satu yang berperan untuk melawan infeksi benda asing tersebut.

Namun jika daya tahan tubuh anak kurang baik, infeksi bakteri atau virus itu bisa memicu radang amandel atau tonsilitis.

Gejalanya di antaranya demam, kesulitan menelan, nyeri tenggorokan, bau mulut, sakit telinga, mendengkur saat tidur, bisa muncul benjolan kelenjar getah bening di leher, dan nafsu makan anak pun berkurang.

 

Baca juga: Anak Demam, Kapan Harus ke Dokter?

 

Untuk anak balita, radang amandel rata-rata disebabkan oleh infeksi virus epstein barr, dan biasanya sembuh sendiri dalam 1-2 minggu.  Cukup berikan paracetamol untuk meredakan demam dan membuat anak nyaman.

Sedangkan radang amandel pada anak di atas 5 tahun hingga remaja biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus. Selain butuh obat menurun demam, biasanya radang amandel karena infeksi bakteri juga butuh pengobatan antibiotik dari dokter.

| SHUTTERSTOCK

Untuk meringankan keluhan anak, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan di rumah:

1.Minuman Hangat

Minuman hangat sedikit demi sedikit bisa mengurangi rasa nyeri pada tenggorokan. Bunda bisa memberikan air putih hangat atau teh madu.

2.Makanan Bertekstur Lembut

Anak pasti kesulitan menelan saat amandelnya radang. Bunda sebaiknya memberi makanan yang lembut sehingga mudah ditelan. Namun unsur gizinya tetap harus lengkap, jadi tetap ada karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.

Misalnya, sup krim ayam, bubur suwir tuna, nasi tim daging giling, dan sebagainya.

 

Baca juga: Sop Ayam Antiflu, Cara Enak Menjaga Tubuh Dari Virus Flu

 

3.Istirahat Berkualitas

Tidur yang berkualitas bisa mengembalikan kesegaran tubuh anak. Ini penting sekali dilakukan saat anak terkena radang amandel.

Anak yang terkena amandel kadang memiliki gangguan tidur seperti sesak napas atau mendengkur. Jadi pastikan kamar tidur anak nyaman dan bersih dari debu atau asap yang memengaruhi pernapasannya.

Bisa juga Bunda memasang humidifier untuk menjaga kelembapan udara di kamar anak.

4.Kumur Air Garam

Untuk anak yang usianya sudah di atas 7 tahun, bisa dicoba untuk berkumur air garam. Caranya, campur 1 sendok teh garam ke dalam secangkir air putih hangat, dan minta anak berkumur selama 15-30 detik.

 

Jika dalam 2 hari kondisi radang amandel pada anak tidak juga membaik, misalnya tetap demam, semakin rewel, serta tidak mau makan dan minum, segeralah dibawa ke dokter.

 

| SHUTTERSTOCK

 

Perlukah Dioperasi?

Operasi amandel (tonsilektomi) adalah salah satu alternatif untuk mengatasi infeksi amandel yang sering kambuh. Namun orang tua harus mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan operasi tersebut pada anak karena setiap tindakan pasti ada risikonya.

Risiko komplikasi akibat operasi amandel terbilang jarang terjadi, jika ada pun di antaranya infeksi pasca operasi, perdarahan, serta perubahan suara.

Jadi, perlukah amandel pada anak dioperasi?

Menurut dr. Attila Dewanti Sp.A(K) dari Brawijaya Women and Children Hospital amandel berfungsi salah satunya menjaga daya tahan tubuh kita.  

“Ada orang-orang tertentu yang misalnya ketika salah makan, amandel bisa membesar, sering batuk pilek atau demam. Tapi sebetulnya amandel tidak disarankan untuk dioperasi, karena itu sebetulnya ada gunanya, lho,” terang Dokter Attila.

 

Baca juga: 5 Mitos & Fakta Demam Pada Anak

 

Jadi, sambungnya, untuk anak usia di bawah 8 tahun dan amandelnya hanya sesekali kumat dan demamnya tidak tinggi, tidak perlu dioperasi.

“Seiring bertambahnya usia, daya tahan anak akan membaik. Untuk anak-anak itu istilahnya tidak apa-apa sakit 6-8 kali setahun, seperti demam, batuk, pilek. Atasi dengan cukup cairan dan istirahat saja,” saran Dokter Atilla.

Namun, ia juga menggarisbawahi kondisi-kondisi tertentu untuk mempertimbangkan operasi amandel pada anak.

“Ada rambunya juga. Misalnya, anak bisa sakit radang amandel atau tenggorokan 3 kali dalam sebulan, atau kalau tidur ngorok parah. Nah, tandanya amandelnya sudah membesar, itu mungkin bisa dipertimbangkan perlu operasi amandel atau tidak. Konsultasikan dulu ke dokter, jangan buru-buru dioperasi aja,” terang Dokter Atilla.

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi