Untuk mencapai kondisi hamil sehat, ada beberapa indikator yang harus dipenuhi oleh ibu hamil sejak sebelum kehamilan.
Menikmati masa-masa kehamilan dengan sehat dan nyaman adalah idaman setiap ibu hamil. Meskipun harus disadari kondisi kehamilan pada setiap ibu bisa berbeda-beda.
Ada ibu hamil yang harus melalui fase morning sickness yang parah pada trimester pertama, tetapi ada juga yang tak merasakan mual muntah sejak awal hingga akhir kehamilan. Ada yang berat badannya naik drastis, tetapi ada yang masih muat pakai jeans kesayangan hingga trimester kedua.
Terlepas dari kondisi kehamilan yang berbeda-beda, ibu hamil sebaiknya tetap melakukan persiapan jauh sebelum kehamilan agar masa kehamilannya sehat dan lancar.
Menurut dr. Putri Deva Karimah, B.Med.Sci, Sp.OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah – Pondok Indah dalam#LivewithKanya Jumat (14/8) lalu, setidaknya ada 4 indikator hamil sehat yang harus dipersiapkan.
1.Cek Riwayat Penyakit
Perhatikan kondisi kesehatan ibu, dengan demikian kehamilan akan berjalan lancar dan outcome bayinya juga bagus.
“Cek apa saja penyakit-penyakit yang diderita ibu hamil sejak sebelum kehamilan. Apakah penyakit-penyakitnya berdampak pada kehamilannya. Misalnya, hipertensi, diabetes, dan sebagainya,” terang Dokter Putri.
Baca juga: Waspadai, Ini Perbedaan Bengkak Biasa dan Gejala Preeklampsia
2.Terpenting Bukan Makan Banyak
Konsep yang salah di masyarakat adalah saat hamil seorang ibu baru memperbaiki nutrisinya. Yang cukup sering terjadi, ibu hamil makan banyak karena sedang berbadan dua.
“Padahal yang betul adalah persiapan kehamilan, termasuk nutrisi, harus dilakukan jauh sebelum hamil. Terpenting bukan makan banyak karena sedang hamil, tetapi harus memenuhi nutrisi yang diperlukan,” jelasnya.
Idealnya porsi makan untuk ibu hamil mengalami peningkatan sekitar 300-360 kalori per hari. Namun sebaiknya kalori tersebut harus dibagi-bagi.
“Harus ada karbohidrat, nggak cuma nasi, ada gandum, kacang-kacangan. Lalu protein juga penting untuk meningkatkan imunitas bumil, bisa didapat dari susu, telur. Dan, lemak juga dibutuhkan untuk energi ibu dan janinnya. Penuhi juga vitamin dan mineralnya,” papar Dokter Putri.
Kalau ibu hamil hanya makan banyak tanpa memperhatikan kecukupan nutrisi, malah bisa berbahaya karena bisa memicu berat badan bumil yang berlebihan. Berapa kenaikan berat badan bumil yang ideal?
Baca juga: Berapa Kenaikan Berat Badan yang Normal Selama Hamil?
“Bagusnya, sih, selama kehamilan penambahan berat badan bumil sekitar 8-12 kg. Batasnya dalam satu bulan meningkat 1-2 kilo, lah. Tetapi harus juga melihat berat badan ibu sebelum hamil, kalau ibunya underweight berarti peningkatan selama kehamilan juga lebih tinggi,” papar Dokter Putri.
Bagaimana dengan suplemen untuk ibu hamil? Suplemen yang direkomendasikan WHO antara lain asam folat untuk mencegah kelainan pada janin, zinc, kalsium, serta vitamin D.
“Vitamin D ternyata bisa menurunkan risiko terjadinya preeklampsia, diabetes pada kehamilan, serta kelahiran belum cukup usia (prematur).”
3.Bumil Happy, Janin Happy
Ternyata hamil sehat juga sangat dipengaruhi oleh penerimaan ibu pada kehamilan. Oleh karena itu perencanaan kehamilan serta support dari keluarga terdekat pada kehamilan sangat diperlukan.
“Emosi ibu bagaimana, apakah bahagia, sedih, atau panik. Karena pasti ada perubahan emosi naik turun, fisik juga berubah. Kalau ibu tidak happy selama kehamilan, janin juga tidak happy,” ujar Dokter Putri.
Baca juga: Kok, Ayah Ikut Merasa Mual dan Ngidam Saat Bunda Hamil?
4.Denyut Jantung dan Gerakan Janin
Selain kondisi ibu, kondisi kesehatan janin selama kehamilan pun penting diperhatikan.
Menurut Dokter Putri janin yang sehat atau tidak bisa dilihat dari denyut jantung dan gerakan bayi. Mengapa demikian? Karena salah satu tanda bayi cukup oksigen dan nutrisi adalah dari gerakan dan denyut jantung bayi.
Normalnya, dalam 2 jam janin bisa bergerak 5-10 kali, atau selama satu hari ada 12 kali gerakan.
“Nah, pola gerakan janinnya (pattern) ibu hamil harus tahu. Nggak semua bayi punya pattern bergerak yang sama. Cuma biasanya bayi lebih aktif bergerak pada malam hari atau pada saat ibu tidur, atau sore hari pada saat ibu santai,” lanjutnya.
Baca juga: Dear Bumil, Ini Lo Arti Tendangan Bayi Dalam Perut
Perihal janin lebih aktif bergerak pada malam hari ini ada hubungannya dengan kadar gula bumil. Metabolisme tubuh yang aktif dan gula yang levelnya juga sedikit lebih tinggi bisa menstimulasi bayi lebih aktif bergerak.
Sementara di siang hari mungkin ibu hamil banyak aktivitas sehingga gerakan bayi tidak begitu terasa. Dan biasanya siang-siang itu bayi tidur justru.
Bagaimana Bunda, siap menjalani dan menikmati kehamilan sehat? Tentu saja dengan memperhatikan empat indikator yang disebutkan Dokter Putri tadi, ya.