Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

Kapan Bayi Boleh Diberi Madu?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 2 Oktober 2020 | 11:00 WIB
Madu | SHUTTERSTOCK

 

Madu mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh. Namun ternyata madu tidak dianjurkan untuk diberikan pada bayi sebelum usia tertentu. Mengapa demikian dan kapan Bunda aman memberi madu pada bayi?

Madu mengandung gula alami serta karbohidrat yang bermanfaat untuk tambahan energi. Vitamin dan mineralnya juga cukup lengkap sehingga banyak orang mengkonsumsi madu untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Vitamin yang terkandung dalam madu antara lain vitamin C, sedangkan kandungan mineralnya berupa kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, kalium, serta natrium.

 

Baca juga: 3 Alasan Air Putih Berbahaya Bagi Bayi

 

Keracunan madu

Meskipun memiliki banyak manfaat kesehatan, ternyata madu tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi di bawah usia 1 tahun.

Alasannya, madu mengandung bakteri Clostridium botulinum. Sedangkan bayi di bawah usia 1 tahun memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna untuk menerima bakteri tersebut.

Akibatnya bakteri bisa berkembang di dalam sistem pencernaan bayi dan berkumpul di usus besar untuk memprodusi racun botulinum. Kondisi ini disebut juga dengan keracunan madu (botulisme).

Efeknya bisa fatal, lho, Bunda mulai dari sembelit, lemas, sesak napas, melemahnya otot-otot, kejang mendadak, bahkan menyerang sistem saraf bayi. Dan gejala ini bisa muncul dalam waktu 12-36 jam setelah mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri tersebut.

Selain itu, madu bagi bayi usia kurang dari setahun bisa menyebabkan kerusakan gigi. Kandungan gula yang cukup tinggi pada madu bisa merusak pertumbuhan gigi susu bayi.

 

Baca juga: Kapan Bayi Boleh Makan Seafood?

 

Jadi kapan Bunda bisa memberikan madu pada bayi?

Umumnya, setelah usia 1 tahun saat sistem pencernaan anak semakin sempurna, Bunda sudah boleh menambahkan madu pada makanan atau minuman bayi. Tetapi hanya dalam porsi kecil dan tidak terus menerus, agar bayi juga terbiasa mendapatkan rasa manis alami dari sayuran dan buah-buahan.

Awalnya Bunda bisa mencoba pemberian madu, misalnya cukup ½ sendok teh, dengan dicampur air hangat, susu, bubur susu, roti, biskuit, sereal, smoothies, dan sebagainya. Berikan berturut-turut dulu selama 3-4 hari untuk melihat apakah ada reaksi alergi.

Perhatikan apakah setelah mengonsumsi madu anak mengalami keluhan, seperti diare atau sembelit. Jika ada keluhan, segera hentikan pemberian.

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi