Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Mengenal Kista Dermoid Ovarium yang Berisi Gigi dan Rambut

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 16 Oktober 2020 | 11:00 WIB
Kista dermoid ovarium ditandai salah satunya dengan rasa nyeri di area panggul. | SHUTTERSTOCK

 

Kista dermoid ovarium adalah tumor yang berisi jaringan kulit, gigi, dan rambut. Menggelikan ya, Bunda? Meski demikian sebaiknya kita waspada akan tanda dan gejalanya.

Kista dermoid adalah sejenis tumor jinak berkantung yang bisa terletak di beberapa bagian tubuh, salah satunya ovarium. Bentuknya seperti benjolan yang lunak sebesar 1-6 cm.

Kista dermoroid muncul akibat susunan kulit yang tumbuh abnormal pada masa perkembangan janin. Seiring perkembangan bayi di dalam rahim, struktur kulit abnormal ini akan berisi jaringan kulit, rambut, gigi, serta kelenjar keringat dan kelenjar minyak. 

 

Baca juga: Ini Beda Kista dan Miom, Kamu Harus Tahu!

 

Biasanya kista dermoid ovarium ini bisa langsung terlihat dan diangkat saat bayi dilahirkan. Namun jika biarkan, kista dermoid ovarium bisa terus membesar hingga pasca persalinan.

Seperti apa gejala kista dermoid ovarium?

  • Rasa sakit hebat saat menstruasi.
  • Rasa sakit di area panggul karena berdekatan dengan lokasi kista.
  • Rasa sakit di area pinggang.
  • Rasa sakit saat berhubungan intim.

 

Kehamilan | SHUTTERSTOCK

 

Penanganan kista dermoid ovarium umumnya melalui pemeriksaan laboratorium, USG panggul, hingga operasi pengangkatan kista melalui metode laparoskopi atau metode lainnya sesuai rekomendasi dokter.

 

Baca juga: Rahim Diangkat Pasca Melahirkan, Apa Penyebabnya?

 

Namun jika kista sudah berukuran sangat besar dan menimbulkan gangguan pada area ovarium, seperti abses atau pecah kemudian menimbulkan infeksi, maka bisa jadi dilakukan pengangkatan ovarium. Oleh sebab itu, jika Bunda merasakan ada gejala-gejala tadi segeralah periksakan ke dokter agar kista bisa terdeteksi lebih dini dan terhindar dari komplikasi.

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi